SuaraJogja.id - Semua orang tahun tentang Candi Borobudur yang merupakan salah satu warisan budaya dunia. Namun tak banyak orang tahu, Pramodawarddhani merupakan salah satu sosok pendiri candi yang dibangun sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi saat Dinasti Syailendra bertahta.
Padahal dalam prasasti Kayumwungan disebutkan, Pramodawarddhani bersama suaminya, Rakai Pikatan, Raja keenam Kerajaan Medang adalah sosok yang juga meresmikan Candi Borobudur. Sementara dalam prasasti Tri Tepusan disebutkan adanya tokoh bergelar Sri Kahulunan atau permausuri yang membebaskan pajak beberapa desa agar penduduknya ikut serta merawat Kamulan Bhumisambhara yang merupakan nama asli Candi Borobudur.
"Namun sayangnya tidak banyak orang tahu, termasuk generasi muda akan sosok pramodawarddhani. Permaisuri yang punya kisah cinta romantis dengan rakai pikatan ini kalah dari cerita cinta rama sinta. Padahal rama sinta berasal dari india, bukan dari indonesia," ungkap pemerhati budaya sekaligus perwakilan Medang Heritage Society, Budiono Santoso Setradjaja dalam Kajian Sendratari Maharatu Pramodawarddhani di Yogyakaerta, Rabu (23/11/2022).
Pramodawarddhani, menurut Budiono juga menjadi sosok perempuan pemersatu Wangsa Syailendra dan Dinasti Sanjaya. Pernikahannya dengan Rakai Pikatan berdampak positif terhadap toleransi beragama antara pemeluk Buddha dan Hindu di Jawa kala itu.
Baca Juga: Ada Momen Peluk Reza Rahadian, 5 Potret Prilly Latuconsina di Candi Borobudur
Perannya di sektor publik tak kalah dari RA Kartini yang merupakan pahlawan nasional pelopor kebangkitan perempuan Nusantara. Permaisuri yang digambarkan memiliki kecantikan yang melebihi rembulan ikut berperan dalam membebaskan pajak beberapa desa di kawasan Candi Borobudur.
Karenanya untuk mengenalkan sosok Pramodawardhani kepada generasi sekarang, Medang Heritage Society, Yasatri, Sanka Heritage, dan Benawi Enterprise akan membuat sendratari tentang Pramodawardhani. Melibatkan lebih dari 50 penari, sendratari akan dibuat berdasarkan relief-relief yang berada di Candi Prambanan dan Candi Sewu.
Penyelenggaraan sendratari ini diyakini menjadi salah satu cara yang menarik untuk memberikan informasi tentang Pramodawarddhani sebagai seorang tokoh perempuan yang penting dalam sejarah Nusantara. Sendratari sedang dipersiapkan untuk ditampilkan pada pertengahan tahun 2023.
"Nantinya sendratari akan ditampilkan di salah satu venue yang dekat dengan situs warisan budaya keluarga Sailendra, yaitu di area Candi Plaosan dan Candi Sewu," jelasnya.
Sementara, perempuan pencipta sendratari Pramodawarddhani, Nurkotimah menjelaskan, sendratari dibuatnya berdasarkan beragam kajian sejarah abad 8 dan 9 Masehi. Selain itu didasarkan pada penggambaran relief yang ada di Candi Prambanan dan Candi Sewu.
Baca Juga: Ungkap Nilai-Nilai Luhur Candi Borobudur, Para Pemandu Wisata Diberi Pembekalan
"Ada tarian-tarian Syiwa di relief-relief candi prambanan dan candi sewu yang bisa kami pelajari untuk kareografi tarian baru ini," jelasnya.
Nur menambahkan, musik yang ditampilkan dalam sendratari tersebut pun tak jauh-jauh dari relief di kedua candi. Alat musik tersebut nantinya akan dipadukan dengan alat musik modern.
Begitu pula dengan pakaian yang dikenakan penari dala sendratari Pramodawarddhani yang didasarkan pada pahatan relief dengan warna alam. Juga didasarkan pada pakaian-pakaian kerajaan yang menggunakan batik tulis dengan motif arca Dewa Syiwa.
"Untuk tokoh bangsawan dalam sendratari nantnya juga bisa menggunakan batik jumputan, sedangkan pemain bisa dengan motif sibori," jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setya Aji mengungkapkan, sendratari Pramodawarddhani bisa menjadi alternatif wisata malam baru di DIY. Dengan demikian bisa melengkapi Sendratari Rama Sinta yang ditampilkan di Candi Prambanan.
"Wisatawan yang datang ke jogja tidak banyak memiliki pilihan menikmati wisata malam saat berada di kota ini. Sendratari pramodawarddhani ini bisa jadi salah satu pilihan wisata baru yang bisa dinikmati. Namun yang terpenting peran semua pihak untuk menjadikannya sebagai pilihan wisata yang bisa dinikmati secara daily," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru Libur Lebaran 2025, Ini Cara Membelinya
-
InJourney Proyeksikan Hampir 300 Ribu Orang Kunjungi Candi Borobudur dan Prambanan pada Nataru
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan