Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 26 November 2022 | 09:20 WIB
Potret Gunung Merapi tertutup awan putih. (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah sejumlah guguran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 18-24 November 2022. 

"Pada minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 13 kali ke arah barat daya tepatnya ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).

Selain itu, suara guguran juga sempat terdengar 3 kali dari Pos Babadan dengan intensitas sedang. Dalam pekan ini, kata Agus, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.

Baca Juga: Kabar Jogja Hari Ini: KPK Temukan Mayat Utuh di Gunungkudul, Gunung Merapi Kembali Aktif Luncurkan Awan Panas

"Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 meter kubik, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik," ujarnya.

Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.

BPPTKG mencatat dalam sepekan terakhir ini kegempaan Gunung Merapi di antaranya tercatat 318 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 3 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 54 kali gempa Fase Banyak (MP), 262 kali gempa Guguran (RF), 9 kali gempa Hembusan (DG), dan 15 kali gempa Tektonik (TT).

"Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ucapnya.

Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 24 mm/jam selama 100 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 22 November 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Dua Awan Panas Guguran, Jarak Luncur Capai 1 Km

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. 

Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.

Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.

Load More