Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 29 November 2022 | 17:57 WIB
Tempat kejadian perkara di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang dipasang garis polisi. [ANTARA/Heru Suyitno]

SuaraJogja.id - Belum lama berselang publik dihebohkan kematian keluarga di Kalideres, kejadian serupa terjadi di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Senin kemarin (28/11), warga menemukan satu keluarga tewas terdiri dari ayah, ibu, dan anak di sebuah rumah di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Korban bernama Abas Ahar (58) sebagai ayah, Heri Riyani (54) sebagai ibu dan Dhea Chairunisa (25) anak pertama.

Berikut fakta-fakta terkait kematian satu keluarga tersebut.

1. Pelaku Anak Kedua

Baca Juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang, Tersangka Sakit Hati Jadi Tumpuan Beban Orangtua

Pelaku bernama Dhio Daffa Syadilla (22). Ia merupakan anak kedua dari keluarga tersebut dan menjadi satu-satunya yang masih hidup dari keluarga tersebut.

Pihak kepolisian telah menahan pelaku Dhio berdasarkan pengakuannya terhadap kepemilikan sisa cairan zat kimia yang diduga digunakan untuk membunuh ayah, ibu, dan kakaknya.

2. Membunuh karena Merasa Sakit Hati dan Jengkel 

Dari hasil penyelidikan, Dhio nekat melakukan aksi keji karena jengkel. Ia mengaku merasa tidak diperhatikan dan terus didesak mencari kerja.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Djuhandani Raharjo Puro mengatakan Dhio merasa  jengkel karena tak pernah diperhatikan keluarga. "Yang baru-baru, terus-terusan disuruh mencari kerja," katanya saat konferensi pers di Polres Magelang, Selasa ( 29/11).

Baca Juga: 4 Ciri Minuman Beracun dalam Teh dan Kopi, Penyebab Keluarga di Magelang Tewas

3. Dhio Beli Racun secara Online

Dhio membeli racun secara online untuk membunuh anggota keluarganya. Hal ini berdasarkan hasil autopsi polisi yang menyatakan racun yang digunakan Dhio tergolong ganas dan mematikan untuk manusia.

4. Para Korban Alami Luka Bakar Lambung dan Tenggorokan

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry menyampaikan racun yang dipakai Dhio termasuk kategori ganas dan mematikan. Kombes Sumi menyebut bagian tenggorokan hingga lambung para korban alami luka bakar.

"Dari autopsi itu, bagian tenggorokan hingga lambung korban mengalami luka bakar," ucap Hastry.

5. Racun Diduga Dicampur ke Kopi dan Teh

Kombes Hasty menduga Dhio mencampur racun ke dalam minuman teh dan kopi para korban dengan jumlah sangat banyak. Ia menyebut racun yang dipakai tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi.

"Kalau lihat lukanya, dosis yang dipakai cukup banyak. Bisa sampai 2-3 sendok teh," ujarnya.

6. Jenis Racun Masih Pemeriksaan Laboratorium

Pihak kepolisian masih belum bisa memastikan jenis racun yang dipakai Dhio. Saat ini, tim Laboratorium Forensik atau Labfor masih melakukan pemeriksaan.

Namun, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyampaikan dugaan beberapa jenis racun yang dipakai dalam pembunuhan ini, misal racun arsen atau sejenisnya.

"Hasil identifikasi berdasarkan hasil autopsi dan sisa barang bukti yang ada di TKP. Jenisnya arsen, semacam arsen," katanya.

Kontributor : Ismoyo Sedjati

Load More