SuaraJogja.id - Seluruh persiapan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono nyaris 100 persen difiksasi. Seluruh pihak yang terlibat telah melakukan tugas mereka masing-masing.
CEO Wedding Organizer Pengantin Production, Dani Wigung mengatakan, kerja WO dalam persiapan pernikahan kedua pasangan calon pengantin itu, juga dibantu oleh panitia dari lingkungan kediaman Erina. Mereka sangat solid.
Dani menyatakan, dalam konteks mempersiapkan tenda untuk acara di rumah Erina, pihaknya menargetkan pada 7 Desember 2022 semua sudah fiks dan selesai.
"Karena pada 8 Desember sudah ada agenda pengajian di sini," tuturnya, dijumpai di depan kediaman Erina, Kamis (1/12/2022).
Tenda yang dipasang dengan ukuran 15 x 15 meter itu, diperkirakan cukup menampung tidak lebih dari 150 undangan acara di rumah mempelai perempuan. Selain itu, panggung berukuran 3 x 4 meter juga akan disiapkan. Untuk mengakomodasi hadrah dan para pemusik gamelan pengiring.
"Tapi tidak gamelan besar (set gamelan lengkap), hanya sekitar lima sampai tujuh instrumen saja," tuturnya.
Kala ditanyai soal busana yang akan dikenakan oleh Erina Gudono, saat acara berlangsung, Dani belum bisa banyak berkomentar. Menurutnya, pihak Erina pribadi belum memutuskan.
"Untuk besok, nah ini masih galau, karena untuk mba Erina itu profilnya kan cantik banget ya. Jadi mau paes ageng bagus, mau pakai jogja putri juga bagus. Nah, biar mba Erina diskusikan dulu dengan tim rias," jelasnya.
Namun Dani memastikan, busana adat yang digunakan Erina adalah gagrak Jogja. Begitu juga Kaesang
"Karena di Jogja, ya adat Jogja. Kalau [acara] yang di Solo, ya adat Solo," ucapnya.
"[Riasan] Jogja pilihannya ada dua, paes ageng atau jogja putri. Kita lihat, mana yang akan dipakai mba Erina, semuanya bagus," ucapnya.
Ketika prosesi panggih, pakaian dan rias ala tradisi adat Jogja juga akan tetap menjadi pilihan terdepan.
"Jadi kalau persiapan mba Erina sendiri sudah klir semua. Busananya juga sudah ter-detect, terus tinggal mau paes jogja putri atau paes ageng. Karena kan banyak pertimbangan, seneng ini, seneng itu," ucapnya.
Perbedaan antara paes ageng dan paes putri menurut Dani, yakni kalau paes ageng untuk tata rambut akan dikucir sampai plontos, kemudian menggunakan prada emas di area dahi. Sehingga nampak garis-garis jelas.
"Tapi kalau yang jogja putri paesnya sama pola bentuknya sama, tapi pakai sunggar, ada sasakan rambutnya itu. Tidak diberi prada. Pada [wajah] mbak Erina, mau jogja putri bagus, paes ageng bagus," tuturnya.
Berita Terkait
-
Berikut Agenda Tahapan Pernikahan yang Dilaksanakan di Rumah Erina Gudono
-
4 Fakta Menarik Keluarga Erina Gudono, Bukan dari Kalangan Biasa
-
Pantas Erina Gudono Lahir di Amerika Serikat, Ternyata Ayahnya Bukan Orang Sembarangan
-
Jelang Hari H Menikah dengan Kaesang Pangarep, Lokasi Kediaman Erina Gudono Sudah Dipasang Tenda hingga CCTV
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya