SuaraJogja.id - Kota Yogyakarta diprediksi bakal menerima kunjungan sebanyak 3,6 juta wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Dari jumlah itu 70 persen di antaranya diperkirakan akan mengendarai kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho tak menampik bahwa transportasi pribadi masih menjadi tren yang digunakan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan berlibur ke Kota Jogja.
"Ya (prediksi mobil pribadi ke Jogja) di atas 1 juta (mobil). Kalau full loadednya nanti di sekitar tanggal 28-31 Desember 2022," kata Agus kepada awak media, Jumat (23/12/2022).
Kondisi itu, kata Agus, bukan tidak mungkin akan meningkatkan vc ratio atau perbandingan antara kapasitas jalan dengan kepadatan lalu lintas di ruas-ruas jalan yang ada di Kota Yogyakarta. Terlebih lagi di kawasan sumbu filosofis tepatnya area Malioboro.
"Tapi itu tergantung jam berapa. Kalau di pas pergantian tahun ya mungkin (vc ratio) bisa 1 (sudah penuh) di area Malioboro bahkan lebih," ungkapnya.
"Karena memang ya secara volume orang ingin lewat di sana, lalu setelah berganti jam di atas jam 12 itu kosong mereka bergeser entah ke pantai entah kemana," sambungnya.
Sebab memang, disampaikan Agus, perilaku kepadatan arus lalu lintas itu tidak hanya disebabkan oleh wisatawan saja. Melainkan juga masyarakat sekitar yang hanya sekadar penasaran dan ingin melintas saja.
Pihaknya mengimbau kepada wisatawan khususnya yang ingin menikmati area Malioboro lebih baik untuk berjalan kaki saja. Para wisatawan bisa memarkirkan terlebih dulu kendaraannya di hotel atau tempat mereka menginap.
"Terus saat mereka mau dari hotel ke Malioboro enggak usah bawa mobil, jalan saja. Tidak perlu bawa mobil lalu keliling Jogja karena crowdnya ya di area itu (Malioboro). Jadi tidak harus keluar dari hotel nambah mobil lagi," imbaunya.
Baca Juga: JLSS Kebumen Kembali Dibuka Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, ke Jogja Lebih Dekat
Dishub Kota Yogyakarta sendiri juga telah menyiapkan skenario buka tutup jalur di kawasan Malioboro pada malam pergantian tahun baru mendatang. Hal itu dimaksudkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di sejumlah titik wilayah Kota Jogja.
"Jadi memang ada buka tutup karena kapasitas pintu Malioboro terbatas, semua kapasitas terbatas. Begitu Malioboro penuh maka kita tutup. Kalau Malioboro begitu lenggang kita buka," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Yogya, Windarto.
Disampaikan Windarto, sistem buka tutup ini dilakukan supaya tidak ada penumpukkan orang di titik nol. Terlebih pada malam perayaan pergantian tahun nanti.
"Kalau titik nol sudah tertutup gitu aja langsung ada yang gelar tikar di situ, ya sudah pasti dari Gondomanan dan sekitarnya itu enggak bisa diakses," ucapnya.
Berita Terkait
-
983 Pekerja Diterjunkan, Daop 9 Jember Pastikan Keamanan KA Selama Libur Natal dan Tahun Baru
-
Bakal Diserbu 5 Juta Wisatawan Saat Nataru, Dirlantas Polda DIY Sudah Siapkan Sejumlah Rekayasa Lalu Lintas
-
Pelindo 2 Regional Teluk Bayur Matangkan Persiapan Penunjang Angkutan Nataru 2023 di Pelabuhan
-
Jelang Nataru, Seribu Orang Diprediksi Keluar Jakarta Lewat Terminal Kalideres, Terbanyak Tujuan ke Jateng
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?