SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah merencanakan untuk mengambil sampah langsung dari rumah ke rumah di wilayahnya. Hal itu sebagai upaya mendukung gerakan zero sampah anorganik di Kota Jogja.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi menuturkan gerakan zero sampah anorganik itu sendiri memang akan difokuskan di rumah tangga sebagai hulunya. Guna semakin memperkuat komitmen itu, pihaknya bahkan akan menjaga depo-depo sampah yang ada.
"Kita mulai itu dari hulunya dari rumah tangga, nanti depo-depo di Kota Jogja yang ada 14 depo itu kita jaga, kalau tidak dipilah tidak boleh dibuang di situ," ujar Sumadi dikonfirmasi awak media, Selasa (3/1/2023).
Selain bakal menjaga sejumlah depo yang ada agar masyarakat tertib membuang sampah sesuai aturan. Pihaknya juga telah berencana untuk jemput bola langsung mengambil sampah di rumah masing-masing warga.
Jika nantinya ditemukan masih ada sampah yang belum dipilah secara mandiri, maka petugas tidak akan mengambil sampah tersebut. Hal itu ditujukan untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan pemilahan sampah.
"Kita nanti ke depan juga punya pemikiran tidak hanya di depo saja. Kalau di depo kan masih bisa buang sembarangan ya. Kita memikirkan gimana nanti sampah itu diambil dari rumah ke rumah, yang tidak menggunakan syarat itu tidak diambil. Artinya mereka memilah sendiri nanti," terangnya.
"Kalau tidak diambil istilahnya kalau bau ya itu tanggung sendiri. Kalau selama ini kan di depo, jadi pekerjaan kita sendiri," imbuhnya.
Ia berharap budaya memilah sampah di masyarakat Kota Jogja bisa mulai terbentuk. Sehingga persoalan sampah di Yogyakarta bisa diurai dengan baik.
Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko menutukan selama tiga bulan awal sejak Januari 2023 ini ditujukan sebagai sosialisasi dan edukasi terlebih dulu ke masyarakat.
Baca Juga: Persis Solo Berkandang di Yogyakarta Pada Lanjutan BRI Liga 1, Gibran Ngaku Deg-degan
"Untuk 3 bulan awal sebagai cara untuk sosialisasi, edukasi sekaligus aktualisasi bagi masyarakat. Untuk pengawasan dilakukan bersama oleh DLH dan Satpol-PP," ujar Haryoko.
Haryoko memaparkan bahwa rata-rata timbulan sampah harian di Kota Yogyakarta sendiri mencapai 360 ton per hari. Dari jumlah itu sebanyak 55 persen merupakan sampah organik dan 45 persen anorganik.
Total sampah harian tersebut yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan sebanyak 280 ton. Sedangkan sisanya sudah melalui proses pengurangan sampah.
"Untuk timbulan sampah harian 360 ton. Kalau sampah yang dibuang ke TPA piyungan per hari 280 ton. Jadi ada proses prngurangan sampah baik yang dilakukan oleh bank sampah, pemulung dan pelapak skitar 80 ton per hari," tandasnya.
Berita Terkait
-
Sampah Lebaran: Masalah Lama, Belum Ada Solusi
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
-
Kumpulkan Gadget Bekas untuk Jaga Bumi, Solusi Mudah Daur Ulang E-Waste
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Warga Jogja Bingung Buang Sampah, Kebijakan Pemkot Tutup TPS Bikin Resah
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang