SuaraJogja.id - Real Estate Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (REI DIY) menyebut tidak sedikit kalangan milenial yang sudah mulai melakukan pembelian rumah dalam beberapa waktu terakhir ini. Berbagai kemudahan dalam membeli rumah dinilai sebagai salah satu penyebabnya.
"Anak muda atau milenial sudah mulai mengambil keputusan membeli rumah dengan cara KPR (Kredit Perumahan Rakyat), terutama untuk segmen harga Rp200-700 juta. Usia mereka relatif muda kisaran 22-25 tahun," kata Ketua REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Kamis (5/1/2023).
Disampaikan Ilham, sejumlah kemudahan untuk membeli rumah tersebut yang kini dimanfaatkan kalangan muda. Misalnya saja dengan kemudahan mengajukan KPR ditambah dengan ketersediaan tenor lebih panjang.
Tenor yang lebih panjang itu otomatis menjadikan beban biaya bulanan jauh lebih kecil. Para milenial itu yang kemudian kini juga telah dilirik bank-bank yang ada sebagai pangsa pasar baru.
Namun di satu sisi, kata Ilham, ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan kaitannya dengan meningkatkan keterjangkauan harga properti. Dalam hal ini, ia menyebut bisa dilakukan dengan pembebasan PPN untuk sejumlah segmen harga rumah atau rumah sederhana.
"Jogja yang utama kita usulkan rumah sederhana nilainya 3 kali dari rumah yang disubsidi pemerintah. Rumah subsidi Rp150.500 juta berarti tiga kalinya Rp451.500 juta, sampai dengan itu mohon pemerintah bebaskan PPN-nya," terangnya.
Dibebaskannya PPN dalam pembelian rumah ini dinilai akan meningkatkan lagi para milenial untuk memberanikan diri dalam membeli properti.
"Misal ada yang awalnya membeli rumah di harga Rp300 juta dengan bebas PPN akan turun jadi kisaran Rp270 juta. Tentu dengan begitu para milenial akan lebih berani mengambil keputusan karena harga lebih murah," ujarnya.
Terkait pertumbuhan bisnis properti di DIY pada tahun 2023 sendiri, Ilham memprediksi masih akan tetap baik. Terlebih pada semester pertama tahun ini yang disebut bakal sama kuatnya pada periode yang sama tahun 2022 kemarin.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Jogja-Bawen Capai 22 Persen, Seksi I Ditarget Kelar Triwulan Awal 2024
"Untuk prediksi tahun 2023 paling tidak akan seperti semester pertama 2022. Harapan kita seperti itu, kalau peningkatan tahun 2022 dibanding 2021 sekitar 20 persen," tuturnya.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Ia menuturkan bahwa dari proyeksi berbagai lembaga Indonesia relatif tidak terdampak terlalu besar terkait dengan isu resesi. Justru ekonomi diperkirakan akan tetap tumbuh baik pada tahun ini.
"Dari situ kami optimistis, karena ketakutan masyarakat sudah mulai berkurang, dengan cara showing lokasi, booking pembelian," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!