SuaraJogja.id - Real Estate Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (REI DIY) menyebut tidak sedikit kalangan milenial yang sudah mulai melakukan pembelian rumah dalam beberapa waktu terakhir ini. Berbagai kemudahan dalam membeli rumah dinilai sebagai salah satu penyebabnya.
"Anak muda atau milenial sudah mulai mengambil keputusan membeli rumah dengan cara KPR (Kredit Perumahan Rakyat), terutama untuk segmen harga Rp200-700 juta. Usia mereka relatif muda kisaran 22-25 tahun," kata Ketua REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Kamis (5/1/2023).
Disampaikan Ilham, sejumlah kemudahan untuk membeli rumah tersebut yang kini dimanfaatkan kalangan muda. Misalnya saja dengan kemudahan mengajukan KPR ditambah dengan ketersediaan tenor lebih panjang.
Tenor yang lebih panjang itu otomatis menjadikan beban biaya bulanan jauh lebih kecil. Para milenial itu yang kemudian kini juga telah dilirik bank-bank yang ada sebagai pangsa pasar baru.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Jogja-Bawen Capai 22 Persen, Seksi I Ditarget Kelar Triwulan Awal 2024
Namun di satu sisi, kata Ilham, ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan kaitannya dengan meningkatkan keterjangkauan harga properti. Dalam hal ini, ia menyebut bisa dilakukan dengan pembebasan PPN untuk sejumlah segmen harga rumah atau rumah sederhana.
"Jogja yang utama kita usulkan rumah sederhana nilainya 3 kali dari rumah yang disubsidi pemerintah. Rumah subsidi Rp150.500 juta berarti tiga kalinya Rp451.500 juta, sampai dengan itu mohon pemerintah bebaskan PPN-nya," terangnya.
Dibebaskannya PPN dalam pembelian rumah ini dinilai akan meningkatkan lagi para milenial untuk memberanikan diri dalam membeli properti.
"Misal ada yang awalnya membeli rumah di harga Rp300 juta dengan bebas PPN akan turun jadi kisaran Rp270 juta. Tentu dengan begitu para milenial akan lebih berani mengambil keputusan karena harga lebih murah," ujarnya.
Terkait pertumbuhan bisnis properti di DIY pada tahun 2023 sendiri, Ilham memprediksi masih akan tetap baik. Terlebih pada semester pertama tahun ini yang disebut bakal sama kuatnya pada periode yang sama tahun 2022 kemarin.
Baca Juga: 4 Lokasi Wisata di Jogja yang Sering Ramai untuk Rayakan Tahun Baru
"Untuk prediksi tahun 2023 paling tidak akan seperti semester pertama 2022. Harapan kita seperti itu, kalau peningkatan tahun 2022 dibanding 2021 sekitar 20 persen," tuturnya.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Ia menuturkan bahwa dari proyeksi berbagai lembaga Indonesia relatif tidak terdampak terlalu besar terkait dengan isu resesi. Justru ekonomi diperkirakan akan tetap tumbuh baik pada tahun ini.
"Dari situ kami optimistis, karena ketakutan masyarakat sudah mulai berkurang, dengan cara showing lokasi, booking pembelian," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali