SuaraJogja.id - Pemda DIY akan menindak tegas pedagang yang masih nekat berjualan di Jalan Perwakilan, Malioboro. Tak hanya mengosongkan kawasan tersebut, Pemda juga akan meratakan bangunan-bangunan ilegal di sepanjang jalan tersebut.
"Ya sudah [bangunan-bangunan di jalan perwakilan] itu akan segera kita ratakan, nanti kalau secepatnya lah kita," ujar Sekda DIY, Baskara Aji, Jumat (06/01/2023).
Aji memastikan bangunan ilegal di kawasan tersebut tidak akan berdiri terus. Karenanya baik Pemda maupun Pemkot akan melakukan perataan bangunan yang disewa pedagang dari pihak-pihak lain.
Sebab Keraton Yogyakarta sebagai pemilik kawasan Jalan Perwakilan sudah meminta tanah tersebut dikembalikan. Sebab bangunan-bangunan di kawasan tersebut disewa atau dibangun tanpa izin Keraton Yogyakarta.
Karenanya Pemda DIY berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk menindaklanjuti pengosongan kawasan Jalan Perwakilan.
Apalagi Jalan Perwakilan akan menjadi kawasan penyangga Jogja Planning Gallery (JPG) yang dibangun di Gedung DPRD DIY dan Teras Malioboro 2 pada 2024 mendatang. JPG akan menjadi pusat budaya di Malioboro kedepannya.
"Sudah jelas [jalan perwakilan] itu akan dipergunakan bagian pembangunan jogja planing gallery. Loh iya, wong ada yang punya dan yang punya [keraton yogyakarta] ngersaken [meminta] begitu," tandasnya.
Sementara terkait permintaan para pedagang yang ingin bertemu Pemkot Yogyakarta, Aji mempersilahkan saja. Namun dipastikan mereka tidak bisa lagi menggunakan Jalan Perwakilan untuk berjualan.
Pemkot pernah memberikan alternatif mereka untuk direlokasi ke lantai atas Pasar Beringharjo ataupun Pasar Klitikan. Namun pelaksanaan kebijakan tersebut belum menemukan titik temu antara pemkot dengan pedagang.
Baca Juga: Kios Disegel, Para Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro Terpaksa Tak Jualan Sementara
"Ya silahkan saja bertemu pemkot, tapi yang jelas kawasn itu akan digunakan untuk jpg," ungkapnya.
Secara terpisah Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Adi Kusuma saat dihubungi mengungkapkan mereka mendapatkan undangan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro atau UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta untuk bertemu. Mereka berharap ada solusi yang baik kelangsungan hidup para pedagang.
Apalagi ada sekitar 21 pedagang dan pemilik warung di Jalan Perwakilan yang terdampak kebijakan relokasi itu. Selain itu ada lebih dari 200 karyawan yang bekerja di kawasan tersebut.
"Kita akan lihat [dalam pertemuan] jika disitu tidak diberikan solusi, kami akan langsung buka segel kios," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau
-
Geger! CCTV Pemda DIY Tampilkan Tulisan Provokatif: Siapa Dalang di Baliknya?
-
Drama Penangkapan Pelempar Molotov: Dari CCTV, Densus 88, Hingga Rayuan Pacar
-
Ada Pemberkasan PPPK, Antrean Pemohon SKCK di Polresta Yogyakarta Membludak