SuaraJogja.id - Belum lama ini lampu alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di simpang empat Pingit, Kota Yogyakarta kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Setelah diketahui lampu merah atau bangjo itu tercatat memiliki masa tunggu terlama nomor dua se-Indonesia.
Lampu bangjo yang berada di sisi barat Tugu Pal Putih atau Tugu Yogyakarta itu memiliki masa tunggu saat lampu merah mencapai sekitar 3 menit.
Diketahui bahwa simpang empat Pingit sendiri merupakan salah satu jalur vital masuknya kendaraan ke Kota Yogyakarta. Baik di sisi utara dari arah Jalan Magelang dan barat dari Jalan Godean.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Windarto menjelaskan bahwa APILL di simpang empat Pingit sendiri sudah menerapkan teknologi responsif.
"Kalau responsif itu kita pakai gap. Jadi ini, kalau mana kala gap antar kendaraan pada saat hijau itu sudah di atas 4 detik maka dia akan merah. Jadi otomatis gitu ya," kaya Windarto saat dihubungi awak media, Jumat (6/1/2023).
Selain responsif, disampaikan Windarto, APILL di simpang empat Pingit memberikan waktu maskinal lampu hijau rata-rata sekitar 50 detik per ruas jalan. Jika dalam kondisi padat maka semua lengan atau ruas jalan akan menggunakan waktu maksimal lampu hijau tersebut.
"Kalau 50 detik kali 4 ditambah dengan all red-nya (semua lampu merah) itu memang orang bisa menunggu sampai dengan 3 menit," terangnya.
Pihaknya tidak memungkiri bahwa wilayah simpang empat Pingit sendiri sudah hampir over capacity atau melebihi kapasitas. Jika lampu hijau itu dibuat lebih sedikit justru akan menambah akumulasi antrean kendaraan semakin panjang.
"Jadi pada saat di lengan yang mempunyai volume yang banyak itu nanti dia akan mengalami bisa sampai 6 kali lampu merah, tambah lama itu," ucapnya.
Baca Juga: Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Wisatawan Mayoritas Datang dari Pintu Masuk Timur
"Cuma begini, karena itu responsif kalau volume lalu lintasnya sedikit ya dia akan sedikit. Dia tidak sampai memakai maksimal greennya. Bisa cuma 15 detik, 10 detik per kakinya. Memang tergantung volume lalu lintasnya," tambahnya.
Sebenarnya, kata Windarto, selain simpang empat Pingit ada juga APILL di Jetis yang sudah menerapkan sistem responsif tadi. Namun ruas jalan Jetis yang tak terlalu padat membuat maksimal lampu hijau tidak mencapai 50 detik.
"Pingit itu empat-empat lengannya kalau pada saat sibuk, hampir imbang, itu yang membuat jadi panjang sekali. Kalau cuma satu tok yang panjang ya satu tok 50 detik yang lain tidak sampai 50 detik. Enggak sampai 3 menit juga akhirnya tergantung dari fluktuasinya," pungkasnya.
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sri Purnomo Tersangka, Pengacara 'Lempar Bola Panas' ke Eks Sekda Sleman: Perannya Jauh Dominan!
-
Waspada, Hujan Lebat, Angin Kencang, Hingga Hujan Es Ancam DIY Mulai Oktober 2025
-
Maxride di Yogyakarta Makin Merajalela: Dishub Saling Lempar Tanggung Jawab
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata di Sleman: ARPI Desak Kejaksaan Usut Tuntas hingga Akar-Akarnya
-
Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya