SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengingatkan para orang tua, untuk mengawasi makanan atau jajanan yang dikonsumsi anak-anaknya. Hal itu ia sampaikan, menyusul ditemukannya dua kasus anak di Kabupaten Sleman, yang diduga keracunan makanan Ciki Ngebul atau Cikbul.
"Saya minta bapak dan ibu agar mengawasi jajanan yang dibeli putra-putrinya. Jangan sampai ini luput dari perhatian kita sebagai orang tua," ucap Kustini, Jum'at (13/1/2023).
Ia mengungkap, Pemkab Sleman telah menemukan kasus keracuan cikbul di Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah pada Senin (9/1/2023) lalu.
Dua anak berusia 5 dan 7 tahun mengalami demam, pusing dan muntah. Malam sebelumnya, mereka membeli jajanan cikbul pada acara kesenian di Berbah.
Baca Juga: Ini Bahaya Ciki Ngebul untuk Kesehatan, Anak Bisa Keracunan!
"Awalnya dikira masuk angin, tapi kemudian anak ini muntah berwarna kuning dan hijau. Karena orang tua khawatir lalu dibawa ke Puskesmas Berbah," kata Kustini.
Dari hasil pemeriksaan didapati jumlah leukosit sebanyak 14.000. Kemudian petugas kesehatan memberikan tindakan yang diperlukan.
Kustini mengatakan, kondisi dua anak tersebut kini berangsur membaik dan sudah dapat beraktivitas kembali.
"Kemarin juga dilakukan pemeriksaan kepada teman dan kakaknya, karena mereka juga mengonsumsi cikbul, tetapi tidak ada gejala. Alhamdulilah, kondisi dua anak ini sekarang sudah baik dan bisa aktivitas lagi," terang Kustini.
Menindaklanjuti temuan kasus tersebut, Kustini meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini bagi masyarakat, sekolah dan pelaku usaha.
Baca Juga: Jajanan Ciki Ngebul di Bogor Boleh Beredar, Padahal Sudah Banyak Anak Keracunan
Kustini juga meminta masyarakat agar segera melapor ke Puskesmas terdekat, apabila ada keluarga yang mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan demam setelah mengonsumsi cikbul.
Pihaknya juga telah meminta kepada puskesmas dan fasilitas kesehatan lain untuk kesiapsiagaan dari dampak cikbul.
Terutama apabila ditemukan kasus keracunan akibat pangan, khusunya cikbul atau penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji.
"Segera dilaporkan,” tegas Kustini.
Kepada petugas kesehatan, diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Selain itu, mengidentifikasi jika ditemukan pedagang makanan cikbul dan sejenisnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood