SuaraJogja.id - Perayaan tahun baru Imlek tahun 2023 hanya tinggal menghitung hari. Menyambut tahun baru China yang jatuh pada 22 Januari 2023 mendatang, produsen kue keranjang di Kota Yogyakarta mulai menyiapkan pesanannya.
Salah satu produsen kue keranjang di Jalan Tegal Panggung, Kota Yogyakarta, Sulistyowati (77) menuturkan pihaknya sudah mulai memproduksi kue khas perayaan Imlek tersebut sejak tanggal 5 Januari 2023. Bahkan pesanan sendiri sudah mulai masuk jauh sebelum mereka mulai produksi.
"Sebelum tanggal 5 sudah ada yang pesen. Ada yang datang langsung ada yang telpon. Tanggal 5 kemarin mulai produksi," kata Sulistyowati ditemui awak media, Sabtu (14/1/2023).
Pihaknya mengaku produksi kue keranjang hanya dilakukan setahun sekali saat menjelang Imlek saja. Rencananya produksi tahun ini hanya akan dilakukan sampai pada tanggal 21 Januari nanti atau sehari sebelum Hari Raya Imlek.
"Produksi nanti mungkin sampai tanggal 21 (Januari). Memang kita produksi hanya setahun sekali saja. Jadi wajib ada seperti kalau pas Lebaran ada kupat, kalau Imlek ada kue keranjang," terangnya.
Disampaikan Sulistyowati, sejak awal produksi kemarin per hari pihaknya bisa membuat sekitar 100 kue keranjang per hari. Dengan berberbagai ukuran kue yang bervariasi.
Selain dapat dikonsumsi secara pribadi, kue keranjang juga akan digunakan untuk sembayang. Termasuk juga dibeli untuk dibagikan kepada orang-orang terdekat untuk buah tangan. Pelanggannya sendiri mayoritas dari rumah tangga.
Ia mengungkapkan produksi kue keranjang miliknya sendiri sudah berlangsung sejak orang tuanya dulu. Sulistyowati yang kini meneruskan bersama adiknya itu merupakan generasi kedua.
"Sudah sejak orang tua, saya kecil sudah bikin. Ya sudah sekitar 65 tahun," imbuhnya.
Baca Juga: 15 Ucapan Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin, Bisa Dipakai untuk Kartu Ucapan!
Pihaknya bahkan juga melalui masa-masa ketika perayaan Imlek di Indonesia dilarang saat Orde Baru silam. Namun produksinya tetap ketika itu tetap berjalan walaupun hanya dalam skala kecil saja.
"Ya dulu pas orde baru bikin tapi sembunyi-sembunyi dan tidak ada perayaan (Imlek). Jadi yang beli cuma langganan saja, beda dengan sekarang yang sudah bebas," ujarnya.
"Dulu hanya untuk sembayang sendiri-sendiri saja di rumah. Sekarang ada perayaan misal di Ketandan, lalu di klenteng-klenteng dibuka untuk sembayang," tambahnya.
Banjir orderan juga sempat dialami ketika awal reformasi. Produksi kue keranjang saat itu bahkan bisa mencapai dua kali lipat jumlah tahun ini.
"Sampai sebelum pandemi. Waktu pandemi saya pernah tutup satu tahun enggak bikin, takut. 2020 awal. Baru mulai bikin lagi 2021," cetusnya.
Lebih spesialnya lagi, meskipun sudah generasi kedua mereka tetap mempertahankan resep asli dari awal orang tuanya dulu. Selain itu semua bahan baku sendiri dipilih dari bahan-bahan lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
Terkini
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan