SuaraJogja.id - Sumirah (54) warga Dusun Putat 2 Kalurahan Putat Kapanewon Patuk Gunungkidul mengalami patah hidung dan pipinya dijahit 7 jahitan. Pedagang daun salam ini menjadi korban aksi kejahatan jalanan atau klitih saat berangkat berjualan ke pasar Piyungan Sabtu (14/1/2023) dinihari
Sumirah saat ini hanya terbaring di rumahnya dan semua aktivitas dilakukan di tempat tidur. Senin (16/1/2023) kemarin suaminya yang bernama Slamet terpaksa mengajaknya pulang meskipun pihak rumah sakit belum mengijinkan.
"Ya istri saya terpaksa saya ajak pulang. 'pulang paksa' istilahnya,"tutur Slamet, Selasa (17/1/2023)
Tak ada pilihan lain membawa paksa istrinya untuk pulang. Sebab, tagihan rumah sakit yang harus ia bayarkan terus membengkak. Selama 3 hari dirawat di RSUD Prambanan, Slamet harus merogoh koceknya sekitar Rp 4 juta.
Baca Juga: Dua Kelompok Remaja di Gunungkidul Terlibat Bentrok, Sejumlah Pelaku Jadi Bulan-bulanan Warga
Dokter sebenarnya memintanya untuk tetap tinggal karena hidung istrinya harus dioperasi guna memulihkannya. Meski mengetahui resikonya akan lebih parah, Slamet terpaksa harus membawa istrinya pulang.
"Semua saya harus bayar sendiri. Tidak bisa menggunakan BPJS alasannya karena akibat kejahatan. Jasa Raharjapun demikian,"kata dia.
Untuk operasi hidung istrinya, dokter mengatakan jika dia harus menyediakan uang Rp 15 juta. Tentu jumlah tersebut cukup besar untuk ukurannya sebagai buruh bangunan dan istrinya yang hanya jualan daun salam.
Karena perlu waktu untuk mengumpulkan uang operasi dan di satu sisi tidak mungkin istrinya tetap di rumah sakit menunggu kepastian operasi karena dipastikan tagihan rumah sakit akan membengkak, akhirnya dia memutuskan membawa istrinya pulang paksa.
"Lha kalo di rumah sakit itu kan bayar. Itu saja kemarin saya harus nyari utangan,"tutur Slamet.
Baca Juga: Pantai Gesang Jadi Pangkalan Pendaratan Ikan, Dispar Gunungkidul Koordinasi Pemda DIY
Dia mengaku heran kenapa BPJS Kesehatan tidak bisa membayarkan tagihan rumah sakit istrinya. Padahal dia dan istrinya tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ia lantas bertanya apa gunanya menjadi peserta BPJS Kesehatan jika tidak bisa digunakan.
Berita Terkait
-
Hasilnya Natural, Erika Carlina Rupanya Pernah Oplas Hidung dan Bibir
-
dr Richard Lee Kena Sentil usai Tawarkan Oplas Payudara dengan Metode Baru: Jangan Bohongi Pasien
-
Beda Cara Atalia Praratya dan Lisa Mariana Dapatkan Tubuh Ideal: Olahraga vs Operasi Bariatrik
-
OTW Dilakukan Lisa Mariana, Apakah Operasi Bariatrik Diperbolehkan dalam Islam?
-
Seorang Teman Bongkar Paras Lisa Mariana sebelum Oplas dan Bertemu Ridwan Kamil: Bikin Pangling
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Jumlah Jukir & Pedagang ABA Terdampak Bertambah, Pemda perlu Verifikasi Ulang sebelum Relokasi
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta