SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta melakukan pemusnahan terhadap barang bukti bahan makanan yang tidak aman. Tercatat ada sebanyak 275 kantong kerupuk puli atau legendar dimusnahkan karena mengandung boraks.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menuturkan bahwa total berat keseluruhan barang bukti itu mencapai 687,5 kg. Kerupuk puli mengandung boraks itu ditemukan hasil operasi tangkap tangan pada Agustus 2022 lalu di Pasar Beringharjo.
"Saat itu karena kita lihat ini ada indikasi mengandung boraks sehingga langsung kita tangkap dan kita adakan tes menggunakan tes kit kami dan ternyata memang mengandung boraks," kata Veronica kepasa awak media, Rabu (18/1/2023).
Pihaknya turut berkoordinasi dengan Polresta Yogyakarta dalam penindakannya kemarin. Setelah ditemukan positif mengandung boraks dan kesepakatan bersama, Disdag Kota Jogja langsung mengamankan barang-barang itu untuk dimusnahkan.
Baca Juga: Disdag Kota Yogyakarta Sebut Dua Komoditas Ini Alami Kenaikan Harga Jelang Idulfitri
"Kita tidak melakukan tindakan hukum karena kita juga masih memberikan waktu untuk edukasi dan persuasif. Sehingga mereka berkenan menyerahkan barangnya kepada kita dan hari ini kita musnahkan," terangnya.
Pemusnahan ini, kata Veronica sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen di Kota Yogyakarta khususnya. Pihaknya turut bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta untuk mengirimkan surat kepada daerah asal barang ini.
Untuk kemudian melakukan penindakan atau tindaklanjut atas temuan barang bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya yang di jual di Kota Yogyakarta tersebut. Diketahui bahwa barang ini sendiri berasal dari daerah Madiun.
"Iya ini distributor, untuk nilai belum terhitung. Pedagang sendiri masih dilakukan tindakan persuasif dan edukatif jadi kita lepas," ucapnya.
Veronica memastikan pemantauan terhadap bahan-bahan pangan di Kota Jogja selalu rutin dilakukan. Jika sudah sempat diberikan peringatan masih ngeyel makan penindakan dengan cara pemusnahan itu akan dilakukan.
"Kita melakukan pemantauan sebelum ini kemudian kita melihat pernah kita ambil barangnya. Lalu kita lakukan tes kemudian ternyata mengandung boraks. Setelah itu kita pantau di pasar-pasar kok masih dijual. Kemudian kita perlu melakukan tindakan semacam shock terapi kepada distributor ini sehingga kami lakukan tangkap tangan," terangnya.
Pemusnahan sendiri dilaksanakan di Pasar Giwangan sebagai pusat pemilahan sampah dalam program Zero Sampah anorganik Kota Yogyakarta. Mengingat kerupuk puli ini merupakan sampah organik maka pemusnahan dilaksanakan dengan penghancuran menggunakan compector.
Berita Terkait
-
Psikodukasi Kelompok KKN 95 UMBY dengan Pedagang Pasar Beringharjo Tengah
-
Prabowo Subianto dan Jokowi Santap Bakso di Magelang, Ini Bahayanya jika Berlebihan
-
Nyore Spesial Lebaran: Jalan-jalan ke Pasar Beringharjo Jelang Idul Fitri
-
5 Kuliner Legendaris di Pasar Beringharjo Jogja, Hidden Gems Murah Meriah
-
3 Tempat Wisata Jogja yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk Semua Kalangan
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali