SuaraJogja.id - Desakan kepada Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk memperbaiki sistem dan tata kelola penentuan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswanya terus bergema. Terbaru ada puluhan mahasiswa yang menggelar aksi terkait persoalan tersebut.
Tuntutan itu disuarakan mengingat kondisi ekonomi sejumlah mahasiswa yang belum stabil. Apalagi dengan waktu pembayaran UKT semester baru yang sudah di depan mata hingga membuat beberapa mahasiswa terancam mengambil cuti akibat tak bisa membayar.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Perencanaan dan Keuangan UNY, Sukirjo memastikan bahwa sebenarnya pihak kampus selalu bersedia membantu seluruh mahasiwanya. Apalagi mereka yang kesulitan dari sisi ekonomi.
"Wong kita itu bantu semua kok, gak punya uang atau hanya uang 100 ribu pun boleh, yang penting ngangsur, yang penting jujur, kalau jujur kita bantu semua, insyaallah tidak ada yang tidak kuliah," ujar Sukirjo kepada awak media seusai menemui massa aksi di UNY, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: UNY Bergerak Lakukan Survei Terkait UKT, Begini Hasilnya
"Wong saya itu sering minjami mahasiswa ga punya ya sudah saya ikhlaskan, itu kalau dia jujur kalau enggak jujur ya tidak," imbuhnya.
Ketidakjujuran itu, kata Sukirjo, bisa berbentuk berbagai hal. Termasuk dengan kondisi setiap mahasiswa kaitannya untuk membayar UKT.
"Tidak jujurnya itu misalnya bilang enggak mampu padahal sebenarnya mampu. Atau sudah diberikan uang oleh orang tuanya tapi enggak sampai," terangnya.
Oleh karena itu, UNY memerlukan verifikasi dan validasi terkait dengan data-data tersebut. Bahkan terkhusus pihak kampus melaksanakan validasi case by case.
"Makanya kita perlu validasi case by case, kalau perlu orang tuanya telpon, 'pak saya enggak punya betul', sebulan lagi gapapa, seperti itu case by case kita bantu," imbuhnya.
Baca Juga: Curhatan Sejumlah Mahasiswa UNY Berjuang Bayar UKT, Jual Sapi Hingga Terpaksa Berhenti Kuliah
Selain memang ada cara yang dilakukan secara umum yakni sesuai aturan. Melalui dengan sistem dan prosedur yang telah ditentukan oleh kampus sebelumnya.
Sedangkan di luar itu, ada case by case yang akan dibantu sepanjang memang ada komunikasi dan koordinasi yang baik. Antara kampus dan mahasiswa itu sendiri.
Terkait dengan persyaratan penurunan UKT yang baru akan dilakukan ketika orang tua meninggal dunia, disampaikan Sukirjo, kampus bisa saja memberikan pengecualian lain. Sehingga tak serta merta harus meninggal dunia.
"Misalnya tadi saya contohkan orang tua stroke enggak bisa kerja lagi, kita turunkan. Dulu pernah ada yang bencana banjir gak panen kita berikan," terangnya.
Terkait penurunan grid UKT sendiri, Sukirjo menyebut dimungkinkan saja lebih dari satu grid. Dengan catatan ada perubahan data yang sangat signifikan.
"Contohnya UKT golongan tujuh saat dia masuk ternyata ada keleliruan data atau ada perubahan ekonomi bisa turun ke lima bahkan ke tiga. Jadi kita kerja itu dengan data, dan verifikasi terkait dengan kelayakan, kepatutan dan kejujuran," tegasnya.
Ia menambahkan kampus dan jajaran pimpinan di UNY memiliki komitmen untuk membantu semua mahasiswanya.
"Intinya gitu, insyaallah pimpinan itu punya komitmen untuk membantu semua yang bermasalah tapi kita punya data supaya tidak keliru, kita juga diaudit, tidak boleh semaunya," pungkasnya.
Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar aksi di kantor rektorat kampus, Kamis (19/1/2023). Aksi dari berbagai mahasiswa lintas fakultas itu dilakukan berkaitan dengan polemik uang kuliah tunggal (UKT).
Berita Terkait
-
Lulus S3 Cepat, Bahlil Hemat Setengah Biaya Kuliah di UI!
-
Berapa Biaya Kuliah di Fakultas Kedokteran UI?
-
Segini Biaya Kuliah S3 Bahlil di UI: 50 Persen Lebih Murah Karena Lulus Cepat?
-
Dosen Fishipol UNY Ajak Warga Muhammadiyah untuk Meneguhkan Islam Berkemajuan
-
Hemat Bayar UKT/SPP Pakai BRImo, Ada Cashback dan Promo Menarik!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak