SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus mendorong orang tua di wilayahnya untuk memberikan imunisasi lengkap kepada sang buah hati. Tidak terkecuali pemberian imunisasi campak atau Measles Rubella (MR) campak.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengakui hingga saat ini masih ditemukan anak-anak yang belum diberikan imunisasi dan vaksin. Padahal hal itu penting untuk menjaga kekebalan tubuh dari anak-anak dari berbagai penyakit.
"Ini yang kita khawatirkan bila anak-anak tidak terlindungi oleh vaksinasi, padahal sebetulnya penyakit-penyakit itu bisa dicegah," kata Lana, Sabtu (28/1/2023).
Berbagai alasan ditemukan pada anak-anak yang belum menjalani vaksin dan imunisasi itu. Termasuk orang tua yang memang masih menolak dan belum mau memberikan vaksin kepada anaknya.
Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Percobaan Penculikan di Kota Jogja, Patroli Ditingkatkan
Hal itu dikhawatirkan dapat menimbulkan sebaran penyakit pada anak-anak yang tidak diinginkan. Walaupun diakui Lana, prosentase capaian imunisasi anak di Kota Jogja sudah cukup baik.
"Kita khawatirkan akan terjadi ledakan (penyakit) walaupun secara persentase capaian kita sudah lumayan tinggi imunisasi anak dan bayi," ucapnya.
Lana mengungkapkan, pada tahun 2022 terdapat 60 suspek penyakit campak yang ditemukan di puskesmas dan beberapa laporan dari rumah sakit di Kota Yogyakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cek laboratorium hasilnya ada sembilan kasus positif campak dan dua kasus di antaranya berkaitan secara epidemiologis.
"Setelah dilihat status imunisasinya ini memang anak yang belum divaksinasi campak dan sejauh ini tidak ada komplikasi, Itu kejadian di tahun 2022," terangnya.
Oleh sebab itu, imunisasi campak sangat dibutuhkan bagi anak-anak. Mengingat penyakit campak juga dapat berbahaya jika terjadi komplikasi seperti pneumonia, radang paru, autitis, radang telinga bahkan bisa sampai ke meningitis.
"Apalagi imunisasi campak ini sudah masuk di dalam program pemerintah yaitu imunisasi MR campak dan rubella yang diberikan kepada bayi usia sembilan bulan," paparnya.
Diterangkan Lana, pemberian booster atau imunisasi campak yang kedua diberikan kepada anak berusia 18 bulan. Serta pada anak usia sekitar enam tahun atau kelas satu SD.
Booster itu diberikan bersamaan dengan pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah di bulan Agustus. Dengan pemberian tiga kali imunisasi campak pada anak, diharapkan bisa melindungi dari terinfeksinya penyakit campak.
"Kami mengimbau kepada semua orangtua yang mempunyai bayi segeralah memberikan imunisasi lengkap, tidak hanya MR campak namun imunisasi lainnya baik yang dasar maupun booster," tandasnya.
Ia berharap, pencegahan penyakit campak ini bisa tertangani dengan pemberian imunisasi dan vaksinasi. Layanan itu sendiri bisa diakses masyarakat secara gratis di semua puskesmas di Kota Yogyakarta.
"Sebab ini sebetulnya bisa mencegah penyakit dengan imunisasi atau polio, hepatitis B, pertussis, difteri, haemophilus influenzae type B, campak dan tetanus (PD3I). Melalui imunisasi PD3I dapat dicegah sehingga mencetak generasi Indonesia unggul," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Daftar Vaksin Rekomendasi Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Tahu!
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Makna Nuwun Sewu dan Kaitannya dengan Denda Rp1000 Keraton Jogja untuk PT KAI
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony