SuaraJogja.id - LT (23) warga Sosrowijayan Gedongtengen Kota Yogyakarta adalah pelaku utama penganiayaan di titik Nol Kilometer. Seperti nampak dalam video yang beredar, LT dengan sadis membacokkan celurit ke kepala korban dan punggung korban.
Lelaki ini ternyata sehari-hari bekerja sebagai sopir ojek makanan online. Saat kejadian, LT mengaku tengah mengantar makanan di kawasan Malioboro dengan sistem COD. Usai mengantar pesanan, dia kemudian menemui rekannya untuk nongkrong sekaligus menunggu orderan selanjutnya.
"Saya habis COD. Terus nongkrong,"kata dia, Jumat (10/2/2023) di Mapolresta Yogyakarta.
Dia nongkrong bersama dengan YG (33) karyawan skuter listrik, TR (27) Driver Ojek Online, NK (20) lelaki sebagai Driver Ojek Online, GN (17) pelajar sebuah SMK Swasta di Kota Yogyakarta serta FN yang awalnya ribut dengan korban.
LT mengaku satu kali menyabetkan cluritnya mengenai Helm Korban dan kemudian 1 kali sabetan mengenai bahu korban. Celurit tersebut memang sengaja dia bawa untuk jaga-jaga karena dia bekerja di jalan sampai dinihari.
"Celurit itu saya beli dengan sistem COD,"terangnya.
Selama menjadi driver ojek online, dia mengaku dua kali membawa senjata tajam tersebut. Namun selama ini celurit tersebut belum pernah ia gunakan kecuali pada Selasa (7/2/2023) pagi kemarin ketika peristiwa di Titik Nol Kilometer.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan pihaknya sebenarnya baru mengetahuinya setelah video tentang penganiayaan tersebut viral di media sosial. Padahal awalnya pihaknya tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
"karena memang tidak ada laporan. Korban tidak melapor baik ke Polsek, Polresta ataupun ke Polda,"kata dia.
Baca Juga: Sudah Melapor ke Polisi, Begini Kronologi Penyerangan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Versi Korban
Setelah viral kemudian pihaknya kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan 6 orang pelaku bersama barang bukti. Para pelaku memang sempat kabur ke luar kota karena takut ditangkap polisi.
Kapolresta mengatakan kejadian ini bermula ketika pada hari Selasa (7/2/2023) lalu, di mana sekitar jam 4 pagi korban bersama dengan rekannya keluar dari kontrakan kemudian mengendarai kendaraan motor. Mereka berboncengan dengan sebuah sepeda motor.
"Keduanya berniat hanya untuk jalan-jalan berkeliling di wilayah Kota Jogja,"kata dia
Dan pada saat keduanya melewati suatu tempat di wilayah Malioboro. Di tempat tersebut, korban bersama rekannya sempat melakukan blayer-blayer motor sambil menjamping-jampingkan motornya.
Saat itu salah satu pelaku yaitu FN merasa emosi dan terpancing dengan aksi kedua korban. FN yang mungkin merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh korban langsung melakukan pengajaran terhadap korban ini.
Dan akhirnya terjadilah keributan di Titik Nol Kilometer. Saat itu pelaku FN ini karena merasa mungkin terdesak ketika berkelahi dengan korban, akhirnya pulang. Aksi perkelahian antara FN dengan dua korban tersebut merupakan kejadian pertama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street