SuaraJogja.id - Hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul mengakibatkan sejumlah sekolah di kawasan Kapanewon Girisubo terendam air. Siswa terpaksa diliburkan dan belajar di rumah masing-masing serta Ada sejumlah rumah yang juga terendam
Tak hanya itu, siswa SD dan TK di Padukuhan Kedungwanglu Kelurahan Banyusoca Kapanewon Playen kesulitan pulang ke rumah akibat banjir. Para pemuda dusun tersebut terpaksa harus menggendong satu persatu siswa SD tersebut menerjang banjir.
Tiga rumah di Padukuhan Pugeran, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo tergenang banjir, Selasa (14/02/2023). Lokasi banjir memang tidak ada saluran air dan juga tidak ada resapannya
Salah satu tokoh warga masyarakat Padukuhan Pugeran Sutardi menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayahnya terjadi sekira pukul 05.00 WIB. Kejadian tersebut membuat wilayahnya dengan cepat tergenang air hujan.
Baca Juga: RS Nurrohmah Playen Terendam Banjir, Pasien Sempat Diungsikan Ke Lantai 2
"Wilayah Padukuhan Pugeran memang menjadi langganan banjir saat hujan deras terjadi,"ujar dia.
Selain lokasinya berada di dataran rendah, minimnya resapan di wilayah ini menjadi salah satu penyebab air cepat meluap. Genangan air setinggi betis orang dewasa membuat tiga rumah yang terdampak banjir.
Menurut Sutardi, biasanya air dapat surut diperkirakan setelah 7 jam jika nantinya tidak ada hujan deras kembali terjadi. Untuk Sementara, warga yang terdampak mengungsi ke lokasi rumah tetangga yang lebih tinggi.
Panewu Girisubo, Slamet Winarno menuturkan hujan deras dan angin kencang melanda kawasan Girisubo sejak Senin (13/2/2023) siang kemarin. Dan hujan deras melanda kawasan ini dan berlangsung cukup lama.
"Sejak Selasa (14/2/2023) pagi masih berlangsung hujannya. Akibatnya sejumlah wilayah terendam banjir,"kata dia, Selasa.
Dia menyebut, selain merendam rumah di kawasan Dusun Pengger Kelurahan Tileng, sejumlah fasilitas umum di wilayah tersebut terendam banjir genangan. Pihak sekolah meminta siswa untuk belajar di rumah.
Banjir tersebut menerjang 3 sekolah di antaranya adalah SD Negeri Pucang dan SMP 1 Girisubo, termasuk juga SD N Kandri. Tidak ada kerusakan yang berarti karena pihak sekolah sudah mengantisipasinya.
" Pihak sekolah sudah berusaha mengevakuasi barang-barang yang mereka miliki ke tempat yang lebih aman. Pihak sekolah sudah siaga karena memang langganan banjir,"tutur dia
Tiga sekolah yang terendam banjir tersebut posisinya memang berada di kawasan yang rendah atau cekungan. Sehingga ketika hujan deras berlangsung cukup lama maka dapat dipastikan akan terendam air.
"Sekolah menerapkan pembelajaran daring agar para siswa bisa tetap belajar,"tambahnya.
Di Padukuhan Kedungwanglu Kalurahan Banyusoca Kapanewon Playen Gunungkidul Selasa (14/2/2023) siang, para pemuda wilayah tersebut terpaksa menggendong anak-anak sekolah melintasi jembatan crossway yang terendam air sungai Prambutan.
Pasmya debit air sungai Prambutan melonjak dan merendam jembata crossway yang biasa mereka lewati. Di sisi lain, Sungai Oya juga tengah meningkat arusnya. Sehingga jembatan crossway banjir mendapat limpasan air dari hulu.
Salah satu pemuda setempat, Muhammad Abror menuturkan hujan sebenarnya sudah terjadi sejak hari Senin (13/2/2023) siang kemarin. Namun debit air di sungai Prambutan dan Sungai Oya yang mengapit wilayah mereka belum membanjiri jembatan crossway mereka.
"Tapi tadi lagi jam 09.00 air sudah mulai naik dan membanjiri crossway,"tutur dia, Selasa (14/2/2023).
Debit airpun semakin meningkat dan sudah di atas mata kaki orang dewasa. Padahal jam 09.00 hingga siang waktunya anak-anak sekolah terutama TK dan SD yang selesai pembelajaran dan waktunya pulang
Agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan maka para pemuda menjemput anak sekolah tersebut dan menggendong mereka satu persatu agar bisa pulang ke rumahnya. Karena jika menunggu surut, mereka khawatir tidak lantas surut.
Dia mengatakan dua crossway di atas sungai Prambutan yang menghubungkan padukuhan dengan wilayah lain memang sering tak bisa dilalui akibat diterjang banjir. Di musim penghujan kali ini, sudah beberapa kali mereka terisolir.
Tokoh pemuda Kedungwanglu, Ahsan Nasir mengatakan hujan deras melanda kawasan Kapanewon Playen memang berlangsung sejak Senin siang. Seringklai ketinggian mencapai 1 meter dari dua crossway yang melintang di atas sungai Prambutan.
Wilayah kedungwanglu dihimpit dua sungai, satu Oya dan satunya Prambutan. Sungai Prambutan membelah padukuhan tersebut di mana ada 10 RT terdiri dari 150 kepala keluarga (KK). Dan ada 8 RT dengan 120 KK yang sering terisolir akibat banjir di musim penghujan.
"Dan hanya 2 RT yang tidak terisolir karena peristiwa banjir tersebut,'kata dia
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Badai Bert Lumpuhkan Irlandia dan Inggris: Ribuan Rumah Tanpa Listrik, Transportasi Lumpuh
-
Sempat Ingin Buru-buru Menikah, Anya Geraldine Akui Tertantang Pilih Suami yang Tepat
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi