SuaraJogja.id - Sedikitnya ada tujuh kalurahan di lereng Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang masuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengungkap bahwa, Pemerintahan Kabupaten Sleman telah menyiapkan skenario sebagai antisipasi jika Gunung Merapi mengalami erupsi dalam skala besar.
Langkah menyusun skenario tetap harus dilakukan, karena kita tidak bisa menyepelekan alam. Meskipun saat ini, berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, jarak aman dari puncak Gunung Merapi di wilayah selatan adalah sejauh 5 Km dan barat di 7 Km.
'Tapi jika memang statusnya meningkat, sudah kami siapkan skenarionya," ungkap Kustini, Senin (13/3/2023).
Kustini mengungkap, yang menjadi prioritas dalam skenario mitigasi tersebut adalah dengan mengevakuasi warga yang berada di wilayah KRB III.
Sedikitnya ada sekitar 7 kalurahan yang berada di wilayah KRB III; antara lain Kalurahan Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto dan Wonokerto.
"Prioritas [evakuasi] kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil dan ibu menyusui," jelas Kustini.
Untuk mobilitas warga, pihak Pemkab Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait telah mengecek di lapangan dan semuanya dalam kondisi siap.
"Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pick up, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua semua sudah stand by," terang Kustini.
Baca Juga: Jogja Tak Terdampak Erupsi Gunung Merapi, Ini Kata Pakar UGM
Kustini menambahkan, sejumlah warga yang berada di wilayah KRB III juga terus melakukan jaga malam atau ronda. Serta intens melakukan komunikasi melalui radio Handy Talky.
"Jaga malam masih jalan. Komunikasi intens terkait pengamatan gunung kalau ada apa-apa langsung dilaporkan. Alhamdulilah [ronda malam] ini sudah dilakukan secara sadar sejak dulu apabila ada tanda-tanda dari Merapi, tanpa perlu ada perintah," tambah Kustini.
Lurah Hargobinangun Amin Sarjito menjelaskan, pihaknya telah menyusun skenario terburuk mitigasi erupsi Merapi; meskipun sudah ada dokumen kontijensi kebencanaan erupsi.
"Karena ada beberapa perubahan. Pertama, [misalnya konteks barak pengungsian] karena dulu masih dalam suasana Covid-19, kami memakai sekolah yang ada di Kapanewon. Sekarang sudah mulai masuk [sekolah] [tatap muka] lagi. Sehingga, kami berkomunikasi kepada kalurahan penyangga," lanjut Amin.
Amin menyebut, sebagai sister village dari Hargobinangun, di Kapanewon Pakem ada Kalurahan Pakembinangun, Candibinangun, Harjobinangun.
"Ketika nanti terjadi erupsi, ada beberapa barak yang akan kami gunakan. Yang pertama di Pandanpuro, nanti untuk wilayah Padukuhan Kaliurang Barat. [Pengungsi] [dari] Kaliurang Timur di RS Grhasia, karena ada beberapa gedung di situ," sebutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana