SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mengungkap, kunjungan wisatawan ke kawasan wisata di lereng Gunung Merapi yakni di Kaliurang mengalami penurunan sampai 40 persen.
Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, turunnya jumlah kunjungan terjadi sejak sepekan belakangan, usai erupsi dengan luncuran 7 Kilometer terjadi. Hal itu menyebabkan wisatawan mengalihkan kunjungan mereka.
"Sejumlah rilis dan pemberitaan menyampaikan jarak luncur awan panas guguran mencapai 7 Kilometer. Sebagian orang memaknainya dengan ada kekhawatiran bila berada di lereng Merapi," ujarnya, Sabtu (18/3/2023).
Padahal, menurutnya, masih ada banyak tempat yang aman dan layak dikunjungi, misalnya seperti taman Kaliurang, Tlogo Putri.
Baca Juga: Pasca Erupsi Merapi, Masyarakat Perlu Mewaspadai Lahar Dingin : Ini 5 Cara Penanganan Awalnya
"Beberapa tempat lain masih dibuka, kecuali lima, yaitu Turgo, Bukit Klangon, petilasan Mbah Maridjan, Bunker Kaliadem, jembatan gantung Plunyon," sebut Ishadi.
Lima objek wisata itu ditutup karena jaraknya terlalu dekat dengan Merapi, dan demi mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Yang lain masih dalam jarak aman. Hanya orang luar itu kan memandang, Merapi dalam kondisi seperti itu mengkhawatirkan untuk wisatawan," tambahnya.
Beberapa wisatawan yang mengalihkan kunjungan, kebanyakan merupakan rombongan, salah satunya rombongan sekolah.
"Guru juga tidak berani berspekulasi membawa anak-anak. Mereka harus bertanggungjawab kepada anak-anak, mungkin itu yang membuat mereka khawatir," tuturnya.
Baca Juga: Heboh Awan Berbentuk Petruk saat Erupsi Gunung Merapi, Begini Ternyata Penjelasan Pakar
Namun ia menekankan pihaknya tak terlalu khawatir, karena wisatawan mengalihkan kunjungan mereka ke destinasi-destinasi yang masih berada di wilayah Kabupaten Sleman, misalnya Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Dengan demikian, angka kunjungan wisata secara umum ke bumi sembada tidak mengalami penurunan signifikan.
Ishadi menekankan, di masa sekarang wisatawan masih bisa mengunjungi kawasan lereng Merapi, yang berada di jarak aman.
Aktivitas erupsi gunung Merapi bisa dinikmati sebagai atraksi wisata.
"Kalau itu dilihat dari zona aman, itu bisa jadi atraksi karena tidak semua orang mendapatkan experience, pengalaman terkait dengan itu," ungkapnya.
Ia berharap wisatawan tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Gunung Merapi, sepanjang mereka mematuhi imbauan dari petugas.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Aktivitas Gunung Merapi, Luncurkan 68 Kali Awan Panas dalam Sepekan Terakhir
-
Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar 17 Kali, Mengarah ke Kali Bebeng
-
Pasca Erupsi Merapi, Masyarakat Perlu Mewaspadai Lahar Dingin : Ini 5 Cara Penanganan Awalnya
-
Heboh Awan Berbentuk Petruk saat Erupsi Gunung Merapi, Begini Ternyata Penjelasan Pakar
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali