SuaraJogja.id - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangani warga negara asing (WNA) asal Inggris yang terlantar di Bantul. WNA berinisial KE itu diduga mengalami gangguan kejiwaan dan hanya tinggal di garasi rumah seorang warga.
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Muhammad Yani Firdaus menuturkan WNA Inggris itu diketahui sebelumnya melakukan perkawinan dengan warga negara Indonesia. Mereka pun memiliki seorang anak angkatnya.
"Kemudian harta warisan semua diambil oleh istri dan anak angkatnya. Setelah itu WNA Inggris ini ditelantarkan baik mobil, rumah, segala-galanya diambil oleh istri dan anak angkatnya sekarang menjadi gangguan jiwa," kata Yani saat jumpa pers penanganan WNA di Kantor Imigrasi Yogyakarta, Rabu (5/4/2023).
"Ini lagi kita proses, paspor masih berlaku, izin tinggalnya sudah tidak berlaku lagi, tapi keadaanya sudah gangguan jiwa sudah tidak punya baju dan segalanya, hanya tidur di depan garasi saja," imbuhnya.
Penanganan ini bermula saat Kantor Imigrasi Yogyakarta menerima laporan masyarakat pada tanggal 1 Februari 2023 lalu. Laporan WNA Inggris yang terlantar itu lantas ditindak lanjuti dengan pengecekan ke lokasi di Dusun Karanggayam, Bantul.
Diketahui bahwa kondisi KE saat itu dalam keadaan mengalami gangguan kejiwaan diduga depresi. Ia juga idak dapat berjalan dikarenakan jatuh dan mengalami penyakit kulit dan dinyatakan dalam Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan RSUD Panembahan Senopati Bantul tanggal 22 Februari 2023.
"Posisi masih di situ (di garasi rumah warga). Sebagian tetangganya, kalau memang dia flu dibawa ke rumah sakit. Dia masih tidur di teras mobil. Ditelantarkan dan tidak memiliki apapun, akhirnya stres gila ya begitu, tanpa busana tidur dimana-mana," terangnya.
Dalam hal ini Kantor Imigrasi Yogyakarta telah melaporkan kepada Kedutaan Besar Kerajaan Inggris. Serta menindaklanjuti hasil pengawasan keimigrasian terhadap Warga Negara Asing atas nama KE kepada Direktorat Jenderal Imigrasi.
Selain dari proses keimigrasian yang bersangkutan yang tengah diupayakan. Disampaikan Yani, proses medis kepada yang bersangkut juga terus berjalan.
"Paralel berjalan. Jadi medis berjalan dan koordinasi kedutaan Inggris di Jakarta untuk mempersiapkan jika keadaan tertentu harus siap, kita dorong atau kita gerakkan untuk kembali ke negaranya kita akan dorong tapi kita lihat, atau memang pada saat kita dorong ke Inggris apakah mengganggu di pesawat di perjalanan itu yang kita takuti," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong