SuaraJogja.id - Pemda DIY menyiapkan skenario jalur angkutan Lebaran 2023. Hal ini untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik yang masuk ke DIY yang diprediksi mencapai 5,8 juta orang lebih. Sebab Lebaran 2023 ini sangat istimewa karena tidak ada pembatasan mobilitas seperti pada masa pandemi COVID-19.
“Akan banyak keluarga yang dari luar daerah datang ke Jogja untuk silaturahmi dan sebagainya. Saya punya harapan supaya kita warga Jogja itu menerima kehadiran mereka dengan baik. Dengan baik itu artinya juga mereka merasa aman dan nyaman,” papar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (11/04/2023).
Menurut Sultan, skenario jalur angkutan mudik Lebaran yang disiapkan adalah jalur alternatif bagi pelintas di wilayah Yogyakarta. Dengan demikian para pemudik tidak melalui ruas jalan utama menuju Kota Yogyakarta.
Pemda memasang petunjuk arah setelah masuk wilayah DIY. Contohnya di pintu masuk timur DIY, bila pemudik ingin menuju Magelang, mereka bisa langsung melalui ruas jalan Kalasan – Cangkringan dan masuk ruas jalan Ringroad tanpa melewati tengah kota.
Baca Juga: Harga Tanah di DIY Selangit, Sri Sultan HB X Wacanakan Rumah Murah
Skenario tersebut untuk mengantisipasi penumpukan volume kendaraan di wilayah Kota Yogyakarta. Termasuk arus kendaraan yang menuju kawasan Malioboro seperti halnya tahun lalu.
"Mencegah untuk traffic tidak crowded. Seperti yang lalu bagaimana kalau hanya lewat ya tidak usah lewat Jalan Solo, tapi Prambanan sudah belok atau ringroad belok lewat selatan atau utara jadi tidak masuk kota gitu," jelasnya.
Sultan menambahkan, skenario juga disiapkan di jalur wisata di Kulon Progo dan Gunung Kidul, terutama sejumlah rekayasa lalulintas selama momen libur Lebaran. Sebab berkaca pada kejadian sebelumnya, kemacetan panjang terjadi selama libur Lebaran di kawasan wisata.
Skenario pengaturan bus-bus yang masuk ke kawasan wisata mulai diatur pada hari ketiga Lebaran. Sebab para pemudik mulai mengunjungi kawasan wisata pasca bersilaturahmi dengan keluarga.
“Seperti Gunungkidul dan Kulon Progo harapan saya traffic diatur betul karena jalannya relatif lebih sempit untuk bis. Ini yang perlu jalur masuk sama keluarnya tidak sama. Diatur lebih baik. Tapi pengalaman sudah sekian tahun mereka tahu apa yang harus dilakukan," paparnya.
Baca Juga: Viral Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal, Ini Kata Sri Sultan HB X
Sementara Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengungkapkan skenario angkutan Lebaran 2023 masih dalam pembahasan. Namun skenario tersebut mulai difokuskan pada pengamanan pada H-7 sampai H+7 Idul Fitri 1444 H.
Berita Terkait
-
Desa Wisata Pulesari, Tawarkan Suasana Asri dengan Banyak Kegiatan Menarik
-
Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi Meningkat Selama Momen Mudik Lebaran
-
Dari Musik Jazz hingga Hias Easter Egg: Deretan Aktivitas Seru Usai Lebaran untuk Liburan Keluarga
-
Singgung Omongan Ganjar soal Menteri Temui Jokowi, PSI: Jangan Menjalankan Politik Pecah Belah
-
Kapan Lebaran Haji 2025? Siap-siap Libur Panjang, Cek Jadwalnya di Sini
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan