SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pada Selasa (18/4/2023) malam menginformasikan adanya gempa bumi yang berpusat di wilayah Kabupaten Sleman.
Laporan itu berbunyi sebagai berikut: Info Gempa Mag:2.3, 18-Apr-23 23:09:03 WIB, Lok:7.63 LS,110.43 BT (10 km TimurLaut SLEMAN-DIY), Kedlmn:88 Km ::BMKG-BJI
Kala dimintai keterangan, Petugas on duty PGR VII Stasiun Geofisika Sleman Yogyakarta memberikan penjelasan kepada Suara.com, Rabu (19/4/2023).
Lewat pesan singkat, ia membenarkan bahwa gempa bumi tersebut berpusat di darat.
"Sumber gempabumi tersebut merupakan sesar Lokal," kata dia.
"Kalau dilihat dari posisinya, bukan di daerah Sesar Mataram maupun Sesar Opak," ungkapnya.
Selain itu, tidak ada laporan efek yang buruk maupun negatif dari terjadinya gempa bumi tersebut.
"Mandali," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta, yang kala itu dijabat oleh Agus Riyanto, ia menjelaskan, dari pengalaman gempa 2006, masyarakat harus mewaspadai potensi gempa bumi, yang muncul dari sesar Opak.
"Potensi kegempaan di kawasan pantai selatan Jawa memang tinggi. [Potensi] tsunami juga," ungkapnya, kepada Suara.com, pada awal 2020.
Sedikitnya ada dua sumber gempa di wilayah selatan Jawa. Yaitu aktivitas pergerakan dua lempeng besar dunia; Indo-Australia dan Euro Asia, pada daerah subduksi yang terletak 200 kilometer dari pantai selatan Jawa. Lempeng itu membentang dari selatan Sumatera sampai dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pergerakannya, lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Euro-Asia. Hanya saja ukurannya berbeda-beda di setiap wilayah.
"Untuk DIY, kedua lempeng saling menyusup dengan ukuran rata-rata 44 milimeter per tahun. Akibat pergerakan itu, jika energi sudah tidak bisa ditahan maka akan dilepaskan. Sehingga menimbulkan tsunami. Seperti kejadian di Pangandaran beberapa waktu lalu," kata dia.
Berdasar analisis, pada titik pertemuan dua lempengan tadi, terdapat potensi gempa megathrust yang terjadi, dengan kekuatan mencapai 8,5 Magnitudo.
"Dengan kekuatan gempa sebesar itu, diperkirakan dapat memicu tsunami hingga ketinggian 10 meter. Akan tiba di daratan dalam kurun waktu setengah jam," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Panas! Guru Patrick Kluivert Semprot Balik Pengkritik Rafael Struick
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
Terkini
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing