Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 22 April 2023 | 19:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJogja.id - Pakar politik, Wawan Mas'udi menilai ditunjuknya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dapat mengubah konstelasi koalisi antar partai politik (parpol). Sosok Gubernur Jawa Tengah itu disebut menjadi magnet tersendiri.

"Ini tentu setelah penunjukkan Pak Ganjar proses berikutnya adalah proses koalisi yang akan berlangsung dan PDIP tidak ingin ketinggalan dalam membentuk proses koalisi ini," tutur Wawan, Sabtu (22/4/2023).

Bukan tak mungkin, kata Wawan, figur Ganjar dapat menarik parpol-parpol yang belum tergabung koalisi secara solid. Hingga kemudian berujung merapatkan diri kepada PDI Perjuangan untuk berkoalisi.

"Sangat mungkin juga (Ganjar Pranowo) akan mengubah konstelasi koalisi," ucapnya.

Baca Juga: Tanggapi Pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP, Ini Kata Presiden Jokowi

Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas'udi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Sejauh ini diketahui sudah ada koalisi antara beberapa parpol. Di antaranya ada Koalisi Perubahan yang dimotori Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.

Lalu ada pula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang melibatkan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Serta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara Partai Amanat Nasional, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Lalu ada PDIP yang secara hitung-hitungan tanpa koalisi pun sudah bisa mengusung capresnya tanpa harus berkoalisi. Mengingat persentase PDIP di kursi DPR sudah melampaui batas minimum.

"Tapi dugaan saya dengan pencalonan Pak Ganjar ini, PDIP akan mengundang pembicaraan-pembicaraan atau partai lain untuk melakukan pembicaraan terkait dengan koalisi," ucap Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Baca Juga: Menerka Cawapres Pendamping Ganjar Maju di Pilpres 2024

Load More