SuaraJogja.id - Massa gabungan dari Persatuan Korban Istaka Karya (Perkobik) melakukan aksi demonstrasi di Underpass Kentungan, Sleman, Yogyakarta, Senin (8/5/2023) siang. Aksi ini dilakukan sebagai menuntut pelunasan utang yang belum dibayar oleh PT Istaka Karya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Satker PJN Wilayah Provinsi DI Yogyakarta, Ersy Perdhana, yang sempat menemui massa mengatakan tuntutan kali ini memang ditujukan kepada kontraktor pertama dalam pembuatan Underpass Kentungan. Sementara pihaknya sendiri memastikan telah menyelesaikan kewajiban dengan Istaka Karya.
"Jadi tuntutan hari ini itu kan sebenarnya ditujukan kepada kontraktor pertama yang bikin Underpass Kentungan. Kami sebenarnya, karena ini sudah 100 persen, kami wajib untuk membayar kepada Istaka Karya," kata Ersy ditemui di sela aksi, Senin (8/5/2023).
Diungkapkan Ersy, pihaknya tak mengetahui lebih jauh tanggungan-tanggungan yang berkaitan atau dimiliki oleh Istaka Karya. Sepengetahuannya, kewajiban Istaka Karya dalam urusan pemeliharaan dan perbaikan underpass sendiri sudah diselesaikan.
Baca Juga: Tidak Hujan tapi Underpass Kentungan Sempat Tergenang, Ternyata Ini Penyebabnya
Namun memang untuk utang yang belum dibayarkan oleh perusahaan plat merah itu, dari Satker PJN DIY tidak mengetahui secara rinci. Termasuk dengan informasi utang sebesar Rp1,1 triliun.
"Nah kami memang belum tercopy masalah ini yang tanggungan-tanggungan dari Istaka Karya. Sebenernya ini kan sudah melewati masa pemeliharaan juga. Di tahun kemarin masa pemeliharaan itu selesai dan itu sudah 100 persen clear," terangnya.
Kendati demikian, Ersy mengaku tetap akan mengakomodir tuntutan dari para korban Istaka Karya atau massa aksi kali ini. Salah satunya dengan bakal melaporkan berbagai informasi itu ke atasan di Kementerian PUPR.
"Kami akan melaporkan ke pimpinan karena ini kan harus bertahap kan ya. Di kami juga sudah clear 100 persen terbayar, mungkin kami juga ya tindaklanjutnya kami melapor ke atasan bahwa ini ada permasalahan ada yang belum terbayar atau masih ada tanggungan di Istaka-nya," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Perkobik, Bambang Susilo, mengatakan bahwa masih banyak perusahaan supplier dan subkontraktor dari Istaka Karya yang masih belum dibayarkan haknya. Tidak hanya satu dua tahun belakangan tapi ada yang sejak belasan tahun lalu.
Baca Juga: Meresahkan, Seorang Perempuan Terluka Diklitih Usai Magrib di Underpass Kentungan
Termasuk salah satunya proyek Underpass Kentungan yang berdasarkan informasi belum lunas terbayarkan. Hingga akhirnya perusahaan plat merah itu sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tahun lalu.
"Di bawah Rp30 miliar dari 10 pengusaha. (Kerugian) Secara pribadi kerugian di bawah Rp2 miliar," kata Bambang.
Disampaikan Bambang, beberapa proyek Istaka Karya sendiri sudah diselesaikan oleh para pekerja subkontraktor sejak lama. Bahkan sejumlah proyek juga telah beroperasi.
Salah satu yang sudah selesai sejak cukup lama dan beroperasi adalah proyek Underpass Kentungan di Yogyakarta. Diketahui underpass ini sudah mulai beroperasi sejak 2020 lalu.
"Kami harap pemerintah agar segera diselesaikan supaya tidak menjadi bola liar. Pembangunan yang sudah selesai kita bangun tidak dibayar oleh pemerintah. BUMN kemana selama ini," tegasnya.
Berita Terkait
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
Kategori UMKM yang Tak Bisa Ajukan Penghapusan Utang dari Pemerintah
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Pakar Keuangan Soroti Penghapusan Utang UMKM, Perlu Ada Batasan dan Antisipasi Moral Hazard
-
Penghapusan Utang UMKM Masalah Kompleks, Pakar Minta Pemerintah Cermat Agar Tepat Sasaran
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
Terkini
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS