SuaraJogja.id - Sebanyak 4.229 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY), Senin (08/05/2023). UTBK hari pertama diikuti sebanyak 252 peserta yang mengikuti ujian di 11 ruangan.
"Dari 252 peserta, 13 orang tidak hadir atau sekitar 5 persen. Mereka dinyatakan gugur karena ketidakhadiran," ujar Rektor UPNVY Irhas Effendi disela ujian.
Menurut Irhas, pada UTBK tahun ini, pemeriksaan peserta selama mengikuti ujian dilakukan berlapis. Hal ini dilakukan berkaca dari pengalaman ujian yang sama pada tahun lalu saat kasus perjokian terjadi di kampus tersebut.
Saat itu, kasus joki ditemukan pada peserta yang berada di dalam kelas. Peserta bisa memotret soal ujian menggunakan alat yang dipasang di kerudungnya.
Padahal sebelum masuk, peserta sudah diperiksa dengan metal detektor. Namun saat ujian, mereka bisa keluar kelas untuk mengambil alat tulis di tas masing-masing.
"Karenanya tahun ini, pemeriksaan ketat dilakukan sejak peserta masuk kampus. Tas peserta harus diletakkan di depan sekitar 300 meter dari tempat ujian," jelasnya.
Pemeriksaan berlanjut peserta memasuki ruang ujian. Peserta yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan pun dilakukan pemeriksaan dengan metal detektor yang lebih sensitif. Petugas pun juga melakukan pemeriksaan tubuh untuk mengantisipasi pemakaian alat-alat joki.
Peserta dilarang membawa alat tulis sendiri pada ujian kali ini karena disediakan kampus. Hal ini untuk mengantisipasi penggunaan alat tulis yang dimodifikasi untuk perjokian.
"Sepatu peserta pun harus dilepas di luar kelas, mereka tidak boleh membawa apa-apa saat ujian," jelasnya.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Demokrasi, Anggota DPD RI Gandeng Alumni UPN V Yogyakarta
Sementara Tim Monev SNPMB, Ismaini Zain mengungkapkan Panitia SNPMB memastikan soal UTBK SNBT 2023 tidak akan bocor. Sebab materi soal UTBK SNBT berbeda satu sesi dan sesi lainnya.
“Bagaimana bisa bocor kalau soalnya itu beda-beda di satu sesi dan sesi lainnya," ungkapnya.
Ismaini menambahkan, belajar dari kasus perjokian di UPNVY yang viral dan muncul foto-foto soal yang diunggah peserta UTBK ke sebuah folder drive, tahun ini, opsi jawaban soal UTBK SNBT bukan berupa pilihan ganda. Soal yang dikerjakan peserta berupa literasi dan tidak mengharuskan mereka memilih satu jawaban.
Peserta bisa memilih lebih dari satu jawaban di soal tersebut, tergantung dari instruksi yang sudah ada di ujian. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan literasi peserta.
“Tidak ada opsi jawaban ABCD, adanya bulat-bulat yang dicentang. Bisa saja ada dua pertanyaan. Jawabannya juga bisa 2-3 opsi, memang ditujukan untuk memperkuat literasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Jadi Joki Game Online, Marss Budianto Hasilkan Rp20 Juta Tiap Bulan
-
Pemilik Konter di Lucky Plaza Batam Ditangkap karena Sewa Joki IMEI dari Luar Negeri
-
Kebut-kebutan Jelang Buka Puasa, 2 Joki Balap Motor Liar Jombang Terkapar
-
Heboh Video Pria Todongkan Pistol ke Joki Balap Motor, Polisi Selidiki Pelakunya
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK