SuaraJogja.id - Kejaksaan Negeri Bantul mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Sub Koordinator Kelompok Subtansi Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Bantul, Bagus Nur Edy Wijaya atas dugaan tindak pidana korupsi pemeliharaan Stadion Sultan Agung Bantul.
Bagus diduga terlibat korupsi dalam kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tahun anggaran 2020 serta kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga Pendidikan pada jenjang Pendidikan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021 pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul.
Bagus diduga merugikan negara sebesar Rp.170.000.000,00 (Seratus Tujuh Puluh Juta Rupiah) dalam proses pembangunan sarana prasarana tersebut. Kamis (11/5/2023) siang, Bagus menjalani pemeriksaan di LP Wirogunan Kota Yogyakarta tempatnya ditahan.
Kuasa Hukum Dr. Muhammad Taufig, S mengatakan, kliennya menjalani pemeriksaan selama 4 jam lebih mulai pukul 09.30 WIB hingga 13.30 WIB. Setidaknya tersangka Bagus harus menjawab 68 pertanyaan yang diajukan oleh tim dari Kejaksaan Negeri Bantul.
Baca Juga: Usai Bupati Sleman, Kini Giliran Nomor WhatsApp Bupati Bantul Kena Retas
"Ada 68 pertanyaan yang harus dijawab oleh klien kami,"ujar dia, Kamis.
Dalam pemeriksaan tersebut tersangka menyebut tidak pernah menyuruh T, honorer di bidang pembelian untuk membuat nota fiktif. Di samping itu, kliennya juga mengaku tidak pernah menerima fee dari toko-toko tempat membeli barang selama ini.
Menurut kliennya, peran T justru sangat dominan karena perempuan inilah yang langsung melakukan transaksi. Oleh karenanya, Taufiq mempertanyakan mengapa hanya satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu kliennya.
"Peran T sangat dominan. Dia yang bertransaksi langsung datang ke toko-toko. Klien kami tidak mengetahui mekanisme penetapan tersangka,"kata dia.
Ketika menyinggung soal besaran kerugian, Taufiq menambahkan ada beberapa kegiatan pemeliharaan lapangan baik Stadion Sultan Agung (SSA) maupun lapangan yang lain namun tidak dianggarkan. Dan uang tersebut kemudian di switch (digunakan) ke kegiatan pemeliharaan yang belum teranggarkan.
"ini yang di uang tadi itu di apa di switch kan ke situ antara lain untuk beli pasir Senen kemudian apa itu yang di sudut lapangan ya dan dan sebagainya itu,"ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, karena ternyata uang tersebut juga sebagian ditinggalkan di Disdikpora. Karena dalam sebuah kegiatan atau proyek di Disdikpora, kliennya mengungkapkan jika ada istilah uang gentong atau uang yang 'harus' ditinggalkan kepada dinas itu.
Dia menyebut semua transaksi tersebut ada kuitansinya. Dan semua itu akan dia sampaikan di pengadilan ketika persidangan dilakukan. Dia kembali menandaskan jika korupsi tidak mungkin dilakukan seorang diri sehingga dipastikan ada orang lain.
"Saya tidak bisa menyebutkannya siapa sosok yang bisa jadi tersangka,"ujarnya.
Oleh karenanya, Minggu depan dirinya bakal menghadirkan 5 orang saksi meringankan untuk diperiksa oleh Tim Kejaksaan Negeri Bantul. Mereka berasal dari buruh harian lepas, serta orang yang memasang net di mana net tersebut dibeli menggunakan uang belanja yang tidak dianggarkan.
Sementara itu, tim Kejaksaan Negeri Bantul yang melakukan pemeriksaan di Lapas Wirogunan enggan dimintai komentar berkaitan pemeriksaan tersebut.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Silsilah Keluarga Rohidin Mersyah: Anak Petani Bergelar Rajo Agung II, Gubernur Bengkulu Kena OTT KPK Jelang Pilkada!
-
Segini Gaji Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah: Kini Terjerat Kasus Pemerasan
-
Jejak Pendidikan Rohidin Mersyah: Dokter Hewan hingga Doktor Lingkungan, Jadi Gubernur Bengkulu dan Terjerat OTT KPK!
-
KPK Sebut Sekda Bengkulu Kumpulkan Seluruh Ketua OPD dan Kepala Biro, Untuk 'Muluskan' Rohidin di Pilkada
-
Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka, KPK Sebut Rohidin Mersyah Palak Kepala Dinas Untuk Dana Pilkada
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities