Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 21 Mei 2023 | 12:35 WIB
Seorang model melenggak-lenggok di panggung Bantul Muslim Fashion Show yang digelar di Pendopo Parasamya, Bantul, Minggu (21/5/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Diaspora warga Kabupaten Bantul (Warkaban) berkolabroasi dengan Pemkab Bantul serta Dekranasda Bantul menggelar Bantul Muslim Fashion Show (BMFS).

Sebanyak 26 kelembagaan ikut terlibat dalam acara yang digelar di Pendopo Parasamya Bantul, Minggu (21/5/2023).

Ketua Umum Warkaban, Didik Akhmadi menuturkan Bantul Muslim Fashion Show bertujuan untuk membantu membangun ekosistem perekonomian di wilayahnya.

Terlebih Pemkab Bantul tengah mencanangkan menjadi Jejaring Kota Kreatif Dunia atau UNESCO Creative City Network (UCCN).

Baca Juga: Tersangka Korupsi Stadion Sultan Agung Pertanyakan Soal Pelaku Lain hingga Sebut Ada Uang yang Ditinggal di Dinas

"Fashion show ini melibatkan 26 kelembagaan. Jadi sekitar 200 orang yang sudah terlibat dalam kegiatan fashion shownya," kata Didik kepada SuaraJogja.id, Minggu (21/5/2023).

Tak hanya melibatkan para desainer saja. Disampaikan Didik, dalam acara kali ini para pengusaha fashion, hingga beberapa profesional koreografer serta model turut dilibatkan.

"Ya umumnya peserta dari Bantul tapi melibatkan partisipasi yang cukup luas," ucapnya.

Dalam acara kali ini, kata Didik, penandatangan kerja sama (MOU) dari PT Telkom dan beberapa asosiasi turut dilakukan. Hal itu bertujuan untuk pembinaan dan peningkatkan kualitas komunitas para pelaku UMKM.

Kegiatan kali ini juga menghadirkan talk show dengan topik terkait dengan persoalan digitalisasi komunitas desa. Hal tersebut masih sejalan dengan peningkatan UMKM dan digitalisasi produk-produk ekonomi kreatif dalam rangka mengembangkan potensi ekspor.

Baca Juga: Puluhan Siswa MIS Ma'arif Giriloyo Imogiri Keracunan Usai Mengkonsumsi Menu Makan Sehat dari Wali Murid

Bantul Muslim Fashion Show yang digelar di Pendopo Parasamya Bantul, Minggu (21/5/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

"Jadi alhamdulillah tidak hanya sekadar fashion show tapi kita juga menambah bagaimana mengembangkan potensi ekonomi dan memasukkan faktor-faktor teknologi untuk membangun dan mengembangkan produk ekonomi kreatif itu sendiri," terangnya.

Gelaran Bantul Muslim Fashion Show ini diakui Didik memang baru pertama diselenggarakan di Bumi Projotamansari. Tema fashion muslim yang diangkat sendiri bukan tanpa alasan.

Mengingat Bantul sendiri disebut mempunyai banyak potensi terlebih dalam fashion muslim. Sekaligus sebagai penyeimbang dan menambah slot baru setelah sebelumnya sudah ada Parangkusumo Fashion Week yang sifatnya lebih umum.

"Ya ini di Bantul merupakan kegiatan yang pertama dilaksanakan. Ini mewakili representasi produk dari masyarakat dan memang masyarakat sudah selama ini berbusana muslim," tuturnya.

Pihaknya berharap acara ini merupakan pijakan awal untuk melanjutkan ke kegiatan-kegiatan serupa ke depan. Dengan tentunya melibatkan partisipasi yang lebih luas dengan kualitas yang juga meningkat.

"Apalagi Bantul punya potensi budaya kreativitas masyarakat dan ada dukungan universitas di sekitarnya, itu memberikan modal sosial yang ada di masyarakat," tandasnya.

Senada, Ketua Dekranasda Bantul, Emi Masruroh Halim menyambut baik dan mengapreasi kegiatan tersebut. Hal ini sangat positif untuk semakin mengenalkan masyarakat luas dengan karya-karya fashion muslim di Bantul.

"Jadi ya tidak hanya sekadar lenggak-lenggok fashion show tetapi bagaimana kita bisa mengenal menghargai karya-karya yang ada di Kabupaten Bantul ini," ujar Emi.

Load More