SuaraJogja.id - Capaian vaksinasi keempat atau booster kedua di DIY masih saja rendah. Minimnya minat warga untuk mengakses booster meski kasus COVID-19 masih ditemukan di DIY jadi salah satu penyebabnya. Warga beranggapan pandemi sudah berakhir dan kasus COVID-19 tidak lagi muncul.
Di Sleman misalnya, capaian booster kedua hingga saat ini baru sekitar 1,23 persen. Artinya baru 35.378 penduduk Sleman yang mengakses vaksinasi tersebut. Kabupaten/kota lain juga mengalami hal yang sama.
"Belakangan minat masyarakat untuk vaksinasi booster mulai menurun, menganggap COVID-19 telah hilang," ujar Manajer Program Vaccine COVID-19 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia [PKBI] DIY, Heri A Stianto di Yogyakarta, Kamis (25/5/2023).
Selain minat masyarakat yang mulai turun untuk melakukan vaksinasi booster, menurut Heri, keterbatasan ketersediaan vaksin di DIY juga jadi persoalan yang dihadapi. Warga yang membutuhkan booster sulit mengakses vaksin.
Baca Juga: Vaksinasi Rabies Gratis Hewan Peliharaan di Tebet
Padahal masih banyak masyarakat, termasuk kaum rentan yang membutuhkan vaksinasi COVID-19. Contohnya para, lansia, kaum disabilitas serta para waria yang rentan terpapar virus.
"Karenanya kami berupaya untuk menjangkau sebanyak mungkin kelompok rentan untuk mendapatkan layanan vaksin covid-19 meski ditengah keterbatasan," tandasnya.
Sementara Budhi Hermanto, Direktur Eksekutif Daerah PKBI DIY menjelaskan, menggandeng Save The Children dan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) serta Dinas Kesehatan DIY, Kulon Progo dan Dinas Kesehatan Gunung Kidul, mereka menggelar program vaksinasi dan booster COVID-19 selama setahun terakhir. Program itu menyasar 29.920 orang di DIY.
"Program ini bisa berjalan dengan melibatkan sejumlah kader desa dan berbagai komunitas dengan menyasar kelompok rentan, lansia, dan disabilitas," jelasnya.
Budhi menambahkan, program vaksinasi di DIY juga menyasar para penghuni lapas (lembaga pemasyarakatan). Tidak hanya lapas bagi perempuan namun juga LPKA serta lapas di Kota Yogyakarta.
"Kami membantu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan COVID-19, resiko yang mungkin terjadi, dan pentingnya vaksinasi sebagai upaya membantu ketahanan tubuh bila terpapar virus COVID-19," ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Cerita Pria 57 Tahun di Mataram Akhirnya Dapat SK PPPK Tapi Setahun Lagi Pensiun
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
Terkini
-
Rentetan Maut di Kos Jogja Kembali Terjadi! Dosen Jadi Korban, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Polisi Selidiki Kematian Pria di Indekost Sleman, Dugaan Penyebabnya Masih Didalami
-
Resmi Berdiri, XLSMART Jadi Kekuatan Baru Masa Depan Digital Indonesia
-
Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
-
Komitmen BRI Holding Mikro Untuk Kesejahteraan Gender, 14,4 Juta Pengusaha Dapat Dukungan