SuaraJogja.id - Enam pelaku penganiayaan di Lapangan SMA Taman Madya Tamansiswa Tahunan Umbulharjo Yogyakarta pada Jumat (12/5/2023) telah ditangkap polisi. Usut punya usut ternyata seorang pelaku adalah pentolan salah satu geng pelajar di Kota Jogja.
Diketahui pelaku yang diamankan itu adalah RNS alias HOHO (18) dan RAA (20) sebagai pelaku dewasa. Sedangkan pelaku anak-anak inisial yakni MSM (16), MDHS (16), RT (16), dan ANN (17).
Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo AKP Nuri Ariyanto mengatakan para pelaku tidak terpengaruh minuman keras saat melangsungkan aksinya. Namun memang salah seorang pelaku berinisial RAA mengaku merupakan ketua geng Vascal.
"Kalau minuman keras enggak, cuma dari tersangka Reno (RAA) ini mengaku ketua geng vascal. Sehingga dia membawahi adik-adik ini untuk direkrut jadi anggota," kata Nuri saat rilis kasus di Mapolsek Umbulharjo, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Fuji Tenis Bareng Geng Nagita Slavina, Netizen: Bukan Kaleng-Kaleng Tongkrongannya
RAA yang melakukan penganiayaan bersama pelaku lain itu memang sengaja mencari musuh atau korban untuk diajak 'sparring' atau berkelahi. Hal itu jadikan semacam ospek untuk para pelaku yang masih anak-anak itu sebelum bergabung dengan gengnya.
"Sehingga ketika di lapangan dia ketemu sama anak-anak juga langsung diajak untuk sparingan, untuk mencoba atau menjajaki anggota gengnya. Ya kayak ospek, semacam itu, latihan. Sasaran random saja," terangnya.
Pengakuan RAA itu diperkuat dengan temuan polisi bahwa ia dan pelaku HOHO sering berkumpul bersama. Serta dalam penangkapan pun ditemukan barang bukti kaos bertuliskan 'vascal'.
"Dia sudah dewasa. Ya dia mengatasnamakan geng vascal tapi dia bukan anak sekolah," ucapnya.
Pelaku RAA sendiri, kata Nuri, sudah pernah berurusan dengan hukum tepatnya 2021 lalu dengan kasus penganiayaan di Jalan Gambiran. Saat itu yang bersangkutan masih berusia anak-anak.
Baca Juga: Incar Geng Motor, Polisi di Purwakarta Lakukan Ini
"Pada waktu itu karena masih ABH (anak yang berhadap dengan hukum) vonisnya 3 tahun. Ini posisi masih bebas bersyarat tapi ternyata masih melakukan kejahatan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat