SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat ada kenaikan perokok pemula di wilayah dari tahun ke tahun. Selain rokok konvensional, rokok elektrik pun makin diminati masyarakat.
Berdasarkan dari Global Adult Tobacco Survey (2011) menunjukkan prevalensi perokok elektronik usia 10-18 tahun di Indonesia adalah sebesar 0,3 persen. Angka tersebut meningkat menjadi 2,7 persen menurut hasil Riskesdas Tahun 2018.
Sedangkan di Kabupaten Sleman, sendiri pada data tahun 2022 ada sebanyak 16,1 persen anak usia 10-18 tahun pernah mencoba merokok. Dari jumlah itu sebanyak 3,60 persen di antaranya mencoba rokok elektrik.
"Angka perokok pemula naik (di Sleman) dari tahun ke tahun selalu naik," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Esti Kurniasih ditemui usai seminar peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Hotel Prima SR, Sleman, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga: Banyak Ibu Hamil Memasuki HPL Saat Lebaran 2023, Dinkes Sleman Persiapkan Pelayanan Ekstra
Padahal, kata Esti memang sosialisasi sudah tidak habis-habisnya dilakukan. Tidak hanya secara langsung tapi juga melalui seluruh kanal atau media sosial yang ada.
Termasuk dengan inovasi salah satunya GASBRO atau Gerakan Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok. Program itu turut mendukung penurunan perokok pemula dan stunting di Kabupaten Sleman.
"Kemudian juga faktor determinan stunting, keluarga yang memiliki bayi stunting itu perilaku merokoknya tinggi ternyata di keluarga tersebut. Ini lah menjadi latar belakang inovasi GASBRO," ujarnya.
Peningkatan jumlah perokok itu, menurut Esti dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang rokok. Termasuk merokok di sembarang tempat dan berbagai iklan produk rokok itu sendiri.
Iklan rokok yang cukup masif itu disebut lantas membuat anak-anak terpapar dan terpengaruh. Sehingga perilaku merokok pada anak usia 10-18 di Sleman ini selalu meningkat.
"Untuk pencegahan kita lakukan dengan penyuluhan, konsultasi, edukasi, konseling dan mengatur peraturan daerah tentang rokok. Dimana iklan rokok kita atur tempatnya dan tempat merokok juga tidak di sembarang tempat," terangnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD