SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat peningkatkan okupansi hotel selama long weekend atau libur panjang akhir pekan kali ini. Tercatat sejak libur awal Juni lalu okupansi rata-rata mencapai 90 persen.
"Alhamdulillah libur hari lahir Pancasila 1 Juni sampai dengan Hari Raya Waisak 2-4 Juni okupansi rata-rata bisa 90 persen," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono dikonfirmasi, Minggu (4/6/2023).
Libur panjang di akhir pekan itu, diakui Deddy cukup mendongkrak okupansi atau keterisian hotel di DIY. Hari Raya Waisak juga tak dipungkiri cukup menarik wisatawan yang hendak ke Borobudur untuk menginap di Jogja.
Okupansi yang hampir selalu mencapai 90 persen dalam empat hari terakhir ini bahkan melampaui keterisian hotel pada saat masa Lebaran kemarin, yang hanya mencapai sekitar 65-70 persen saja.
Baca Juga: Okupansi Rata-rata Capai 80 Persen, PHRI DIY Sebut Lebih Baik Ketimbang Masa Lebaran
"Iya [lebih baik dibanding Lebaran kemarin] dan sesuai target kita. Ini karena libur hari kejepit juga ka tanggalnya," terangnya.
Tamu-tamu yang datang menginap pada long weekend kali ini tidak hanya dari lokal atau nusantara saja. Ada pula wisatawan asing yang datang untuk berlibur dan menginap di Jogja.
"Didominasi tamu dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ada juga wisatawan mancanegara atau wisman dari Malaysia dan Singapura," ungkapnya.
Disampaikan Deddy, sebenarnya okupansi hotel di DIY sudah semakin membaik sejak bulan Mei kemarin. Setelah sebelumnya tidak sesuai target pada masa Lebaran 2023 lalu.
Tren positif ini dipercaya masih akan terus berlanjut pada bulan Juni ke depan. Walaupun tetap akan ada sedikit penurunan dibanding bulan lalu.
Baca Juga: PHRI DIY Beberkan Penyebab Tingkat Okupansi Hotel saat Libur Lebaran Anjlok
"Sebetulnya DIY itu dari setelah Lebaran tepatnya bulan Mei sudah diserbu wisatawan terutama pelajar, itu mencapai okupansi rata-rata 85 persen," cetusnya.
"Juni ini reservasi capai 50 persen sampai dengan 70 persen. Juni ini agak turun dibanding Mei. Turun kenapa kita belum menganalisa," sambungnya.
Selain rombongan pelajar yang memenuhi hotel-hotel di DIY. Berbagai kegiatan dan acara dari pemerintah maupun swasta turut andil menyumbang peningkatan okupansi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK