SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menggelar skrining pemeriksan tuberkulosis (TB) di Kalurahan Tamanmartani. Kegiatan ini masih berkaitan dengan rangkaian pencanangan program SIKAT TB.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati menuturkan antusias warga yang datang sendiri cukup menggembirakan. Skrining kali ini melibatkan sekitar 120 warga Tamanmartani yang diperiksa.
"Kalau di sini bagus (antusiasme masyarakat), mudah-mudahan ditempat lain nanti juga bagus supaya eliminasi TB di 2030 itu tercapai," ujar Yuli ditemui di lokasi, Kamis (15/6/2023).
"Ini masih ada kaitanya juga dengan Sikat TB. Ini adalah proses skrining dari zero TB dengan active case finding, kemudian sasaran hari ini sekitar 120 orang," imbuhnya.
Disampaikan Yuli, Tamanmartani memang dipilih sebagai salah satu wilayah di Sleman untuk pilot project program SIKAT TB. Jika memang program ini berjalan baik maka akan direplikasi dan dijalankan ke semua desa yang ada di Sleman.
Proses skirining TB pun tidak dipungut biaya sama sekali. Masyarakat hanya tinggal datang dengan membawa data diri untuk selanjutnya mengikuti proses yang diarahkan oleh petugas kesehatan di sana.
"Nanti masyarakat di rontgen itu terutama bagi yang kontak erat dengan penderita. Setelah itu nanti ada gambaran dari rontegnnya itu ke arah TB atau tidak, kalau memang iya nanti masyarakat diminta untuk mengeluarkan dahak untuk diperiksa TCM-nya," terangnya.
Salah satu warga yang mengikuti skrining TB, Tri Hariyanto (57) menyambut baik tes kesehatan tersebut. Prosesnya pun tidak rumit dan berlangsung dengan cepay.
"Dari awal tadi yang ditanyakan tentang tinggi, berat badan, tensi, kemudian cek lab darah, hiv dan sifilis, kemudian masuk di ruang rontgen, hasilnya menunggu. Prosesnya mudah," kata Tri.
Baca Juga: Temuan Kasus Tuberkulosis Masih Rendah, Dinkes Sleman Gencarkan Jemput Bola
Menurutnya pemeriksaan semacam ini sangat perlu untuk dilakukan di tengah masyarakat. Terlebih untuk mengetahui kondisi kesehatan warga di suatu wilayah.
Pihaknya berharap skrining semacam ini bahkan tidak hanya TB bisa dilakukan secara berkala. Sehingga kesehatan masyarakat bisa semakin terpantau.
"Saya setuju dan apresiasi bahwa kegiatan semacam ini perlu diadakan lagi karena ini sangat penting bagi masyarakat terutama untuk mengetahui sejauh mana masyarakat itu teridentifikasi khususnya tb atau mungkin yang lainnya. Harapan kami bisa diadakan secara berkala," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu