SuaraJogja.id - Penikmat musik di Yogyakarta tengah dikecewakan dengan sejumlah konser band idola mereka yang dibatalkan. Terbaru ada konser bertajuk Jogja Koplo Fest yang tengah ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir.
Pasalnya sejumlah pengisi acara di konser tersebut satu per satu mulai mengumumkan untuk membatalkan diri untuk hadir. Tercatat hingga kini sudah ada tujuh dari sepuluh musisi yang resmi batal tampil di konser itu.
Usut punya usut konser tersebut dipromotori oleh Juwana Creative. Promotor atau event organizer (EO) tersebut kini disorot publik setelah beberapa kali membatalkan acara yang akan digelarnya.
Tak sedikit netizen yang sekaligus para calon penonton yang menganggap Juwana Creative telah melakukan penipuan dengan modus mengadakan festival musik. Sebab setelah tiket banyak terjual acara dibatalkan hingga proses refund atau pengembalian uang yang bermasalah.
Sederet acara yang dipromotori oleh Juwana Creative di antaranya ada Groovyland, Suara Berkala, Serasa Nada, hingga Jogja Koplo Fest. Hingga saat ini sejumlah acara sebelumnya sudah mengumumkan bahwa batal digelar lewat akun sosial media masing-masing acara.
Hanya tinggal Jogja Koplo Fest yang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembatalan itu. Namun sebagian besar bintang tamunya sudah mengumumkan secara resmi untuk batal datang yakni Guyon Waton, Ndarboy, Pendhoza, Ngatmombilung, Lavora, Aftershine, serta Wawes.
Manajer Guyon Waton, Alwi mengakui ada beberapa alasan terkait pihaknya membatalkan hadir di acara Jogja Koplo Fest tersebut. Pertama terkait dengan tidak adanya kesesuaian perjanjian dari pihak panitia terkait pembayaran.
"Alasan kami membatalkan event di Jogja Koplo Fest karena pertama terkait payment yang belum diselesaikan sesuai perjanjian," kata Alwi dikonfirmasi, Selasa (27/6/2023).
"Dan yang kedua karena tidak adanya komunikasi dari pihak panitia," imbuhnya.
Baca Juga: VIRAL di TikTok! Lirik Lagu Sanes dari Guyon Waton feat Denny Caknan, Berikut Terjemahannya
Sebenarnya, kata Alwi, pihaknya sudah mencoba meminta kejelasan terkait hal itu. Namun justru dari pihak panitia tidak merespon.
"Kami sudah mencoba menghubungi terkait pembayaran dan juga terkait kelanjutan event tapi tidak direspon dari pihak panitia," ujarnya.
Sementara itu, pihak Ngatmombilung yang juga menyatakan untuk batal hadir mengatakan bahwa pihak EO acara tersebut memang bermasalah. Termasuk dengan tidak adanya MOU antara panitia acara dan para artis.
"EO yang bermasalah gak ada kejelasan dan tanggungjawab," ucapnya.
Bukan kali ini saja Ngatmombilung mengalami hal serupa. Oleh sebab itu ia berpesan agar para EO benar-benar memikirkan acara yang akan digelarnya.
"Penah (tidak hanya sekali). Ya benar-benar harus dipikirkan kalau membuat acara kasihan yang sudah membeli tiket kalau acara batal gak ada kejelasan dan EO kabur kayak gini," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk