SuaraJogja.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir buka suara terkait dengan cuitan mantan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhammad Rafi Azzamy tentang buruknya pelayanan dan fasilitas di kampus UMM.
Cuitan tersebut dibagikan lewat akun twitter yang bersangkutan dan ramai diperbincangkan publik. Haedar menilai semua hal dapat dipermasalahkan di era medsos sekarang ini.
"Ya di era medsos ini kan ada kotoran jatuh kan jadi masalah," ujar Haedar ditemui usai salat Idul Adha di halaman kampus UMY, Rabu (28/6/2023).
Disampaikan Haedar, dari pihak kampus UMM sendiri juga sudah memberikan penjelasan. Ia menilai kekecewaan yang dibagikan di medsos itu merupakan sesuatu yang biasa.
Pihaknya memastikan bahwa UMM akan selalu terbuka pada kritik dan masukan yang datang. Sehingga hal tersebut bukan lah sesuatu yang harus dibesar-besarkan.
"Jadi UMM sudah memberi penjelasan, UMM baik-baik saja. Biasa lah ada orang kecewa dan lalu bercerita macam-macam itu. Ya kalau dicari-cari kita di rumah aja kan ya ada aja salahnya, kotornya tapi UMM terbuka pada kritik pada masukan," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Haedar meminta publik tak mudah percaya dan terbawa informasi yang beredar di media sosial. Diperlukan cek dan ricek dalam menerima suatu informasi yang beredar.
"Kami mohon publik juga cek and ricek serta jangan terbawa arus media serta pandangan satu orang. Satu juta orang dibanding satu orang itu kan harus terus dicek objektivitasnya," ucapnya.
PP Muhammadiyah sendiri, kata Haedar menyatakan tak akan mengambil tindakan apapun mengenai hal tersebut. Mengingat yang bersangkutan pun sudah bukan merupakan mahasiswa UMM.
Baca Juga: Marak Ngemis Online, Sosiolog UMM Minta Publik Setop Beri Gift ke Konten Eksploitasi
"Kalau menyangkut orang yang sudah tidak di UMM kan tidak bisa dilakukan tindakan, kecuali kalau di dalam. Ya kalau di era medsos orang bicara begitu ya nanti akan hilang dengan sendirinya. Bila perlu teman-teman datang ke UMM," tandasnya.
Sebelumnya, Rafi mengungkapkan keluhannya soal bobroknya pelayanan kampus melalui akun pribadinya di Twitter. Keluhan tersebut membuat dia memutuskan untuk pindah ke Universitas Brawijaya Malang.
Awalnya, Rafi mengunggah hasil Seleksi Nasinal Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang menyatakan dirinya lulus seleksi dan diterima di Fakultas Antropologi Unibraw.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Bantul Siapkan Peta Rahasia Atasi Sampah! Ini Strategi Unik Tiap Wilayah
-
Cerdas di Era Digital, Suara.com Gandeng Bank Jago Latih Guru Tangkal Hoaks dan Pintar Finansial
-
3 Link DANA Kaget Gratis Menantimu Hari Ini, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Panewu Dilibatkan, Sleman Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan