Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 04 Juli 2023 | 20:15 WIB
Vaksin sapi antraks. (Suara.com/Putu)

SuaraJogja.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul menyebut sejak laporan pertama antraks pada sapi di bulan November 2022 lalu, hingga Juni kemarin mereka mencatat ada 5 kasus sapi yang positif dan mati. 5 sapi tersebut semuanya berasal dari Kapanewon Semanu.

Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, sejak kasus tersebut muncul pihaknya telah melakukan pengetatan pergerakan sapi di Semanu, termasuk ketika idul adha kemarin. Pihaknya telah melakukan pembatasan lalu lintas ternak di Kapanewon Semanu. 

"Langkah ini kami lakukan untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis itu,"terangnya. 

Dia menyebut Sapi yang bergejala antraks juga sudah ditangani. Di mana DPKH langsung memberikan antibiotik dan vaksin. Pihaknya juga mengusahakan maksimal antraks ini tidak sampai menyebar ke kapanewon lain sampai benar-benar zero kasus. 

Baca Juga: Bayang-bayang Antraks Sirna di Musim Hajatan, Harga Daging Sapi Melonjak

Salah satu lurah yang warganya meninggal karena terpapar antraks meminta agar semuanya dilakukan dengan hati-hati. Karena persoalan sapi ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan juga ekonomi masyarakat.

"Jadi kami meminta Pemda untuk hati-hati sekali. Karena ini menyangkut ekonomi dan psikologis peternak,"kata lelaki ini sembari meminta identitas kelurahan dan dirinya untuk dirahasiakan.

Menurutnya, persoalan ternak ini memang sangat sensitif karena hampir semua masyarakatnya memiliki hewan peliharaan. Karena sapi ataupun kambing merupakan salah satu tabungan dari masyarakat.

Dia membenarkan ada warganya yang meninggal karena terpapar antraks. Namun berdasarkan penelusuran dari kelurahan, yang bersangkutan itu mengkonsumsi daging sapi sudah cukup lama yaitu akhir tahun lalu.

"Itu sudah lama kok. Tapi benar karena antraks,"terangnya.

Baca Juga: Sudah 19 Tahun Jadi Wilayah Bebas Antraks, Sleman Tak Mau Lengah

Kontributor : Julianto

Load More