SuaraJogja.id - Kasus antrak kembali muncul di Gunungkidul. Bahkan kini sudah menular ke manusia dan mengakibatkan puluhan orang terpapar antraks. Seorang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Banyaknya warga yang terpapar tersebut juga karena perilaku masyarakat yang tidak berubah yaitu mengkonsumsi bersama daging sapi yang sudah mati
"Matinya juga karena sakit. Belakangan diketahui sakit antraks,"kata dia.
Dewi mengatakan, dari catatan Dinas Kesehatan setidaknya ada 86 orang warga Gunungkidul yang terpapar antraks, di mana seorang meninggal dunia. Mereka sebagian besar berasal dari Kapanewon Semanu.
Baca Juga: Sebanyak 136 Bangunan di Gunungkidul Alami Kerusakan Akibat Gempa, Paling Banyak di Semanu
Puluhan orang tersebut terpapar antraks usai mengkonsumsi daging dari sapi yang mati karena sakit. Mereka mengkonsumsi jauh hari sebelum pelaksanaan Idul Adha yang lalu. Sehingga peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan dengan Idul Adha.
"Itu pemicunya karena ada warga yang menyembelih sapi mati kemudian membagikannya,"terang dia.
Dewi mengatakan, tanggal 4 Juni 2023 yang lalu, pihaknya mendapat laporan jika ada seorang warga Semanu meninggal dunia dengan ciri-ciri klinis mirip penyakit antraks. Pasien tersebut sempat dirawat di sebuah rumah sakit dan kemudian rumah sakit tersebut melaporkannya ke Dinas Kesehatan.
Setelah dilakukan penelitian dan investigasi ternyata, pasien berusia 73 tahun tersebut meninggal memang karena terpapar antraks. Diperoleh informasi juga jika pasien tersebut sempat menyembelih dan mengonsumsi sapinya yang mati karena sakit.
"Mungkin karena eman-eman, jadi disembelih dan dagingnya dibagikan,"ungkap dia.
Dari penelusuran instansi terkait juga diketahui jika sapi yang mati tersebut juga positif antraks. Sehingga dipastikan telah terjadi zoonosis dalam kasus ini artinya ada penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Dewi menambahkan, dari penelusuran yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas Semanu, pasien tersebut juga membagi-bagikan daging sembelihan ke warga lainnya di kampungnya.
Ternyata ada 125 orang diwajibkan menjalani pengambilan sampel darah. Setelah pengambilan sampel tersebut akhirnya diketahui jika yang positif antraks cukup banyak.
"Yang positif ada 85, orang. Tapi, sebagian besar nggak bergejala," kata Dewi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Bikin Mewek, Seluruh Member One Direction 'Reuni' di Pemakaman Liam Payne Setelah 9 Tahun
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Kecewa Tidak Lulus Ujian, Siswa di China Tikam Murid Lain: 8 Orang Tewas 17 Luka-luka
-
Istri Piet Pagau Meninggal Dunia, Keluarga Raffi Ahmad Berduka
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan