SuaraJogja.id - Delegasi Asean Women Peace and Security (WPS) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI melakukan kunjungan belajar di Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Rabu (5/7). Kunjungan belajar Menteri PPPA dan delegasi Asean WPS merupakan rangkaian pertemuan Asean Gender Mainstreaming Conference ini, menyasar berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak yang dipusatkan di Kantor Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak.
Kunjungan Menteri PPPA beserta delegasi yang terdiri dari para focal point dan perwakilan ACW negara anggota ASEAN, sectoral bodies ASEAN, serta Kementerian atau lembaga terkait, diterima langsung oleh wakil bupati Sleman, Danang Maharsa.
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam sambutannya menjelaskan kunjungan dan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat dukungan dari negara - negara ASEAN dalam kerjasama antar pilar komunitas ASEAN dalam mengimplementasikan pengarusutamaan gender baik di tingkat nasional maupun regional.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan pengarusutamaan gender di semua aspek pembangunan di semua tingkat masyarakat, dari tingkat nasional, regional, dan hingga tingkat akar rumput," jelasnya.
Baca Juga: Persis Solo Dapat Kabar Gembira, Rekan Duet Ramadhan Sananta Bisa Main Lawan PSS Sleman
Komitmen tersebut, menurutnya telah diterapkan oleh Pemerintah melalui program Desa Ramah Perempuan dan Anak. I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyebut program tersebut berfungsi sebagai model untuk mengembangkan sistem komperhensif yang mengintegrasikan pemenuhan hak - hak perempuan dan anak.
Sebanyak 138 Desa telah dikembangkan sebagai model program Desa Ramah Perempuan dan Anak. Salah satunya, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Menteri juga menjelaskan bahwa Kalurahan Wedomartani dipilih menjadi lokasi kunjungan belajar dan pertemuan Delegasi Asean WPS dikarenakan adanya dampak positif yang disampaikan masyarakat Kalurahan Wedomartani atas implementasi program Desa Ramah Perempuan dan Anak dalam menciptakan lingkungan dimana perempuan dan anak diberikan kesempatan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang.
"Kami sangat mengapresiasi Desa Wedomartani ini, di luar dugaan potensi - potensi yang luar biasa dari perempuan - perempuan, ibu - ibu yang ada di desa ini," jelasnya.
Ia melihat apa yang dikembangkan di Kalurahan Wedomartani selaras dengan konsep yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat serta sesuai dengan arahan Presiden salah satunya meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang responsif gender.
"Perempuan berdaya secara ekonomi itu adalah hulu untuk menyelesaikan isu isu lainnya, apakah itu isu pengasuhan anak, isu kekerasan, pekerja anak, dan perkawinan anak. Bahkan di desa ini (Wedomartani), pekerja anak, perkawinan anak itu zero. Itukan luar biasa," ucapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
3 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Boba Tiga, Mulai Rp 1 Jutaan Lansung Mengecoh
-
Timnas Indonesia Berpeluang Menang, China Krisis Pertahanan: Kehilangan Bek Andalan
-
Kekayaan Djoko Susanto, Juragan Alfamart yang Beringas Borong Saham Lawson!
-
Sisi Lain Lamine Yamal: Pemain Muslim, Ayah Ibu Bercerai, Fans Real Madrid
-
Saham BRIS Tertekan Usai Kabar Sunarso jadi Kandidat Utama Dirut BSI
Terkini
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga
-
HUT ke-109, Sleman Berbenah SOP Perizinan Baru Janjikan Transparansi dan Bebas Pungli
-
Hobi Mahal Berujung Bui! Pria Jogja Terancam 5 Tahun Penjara Gegara Pelihara Satwa Langka
-
Diseret dalam Polemik Ijazah, Kasmudjo Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi