SuaraJogja.id - Kasus belasan hewan ternak yang terpapar antraks hingga seorang warga di Gunungkidul meninggal menyisakan fakta miris.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, awal Juni lalu, pihaknya mendapat laporan adanya tiga ternak sapi yang dikabarkan sakit dan mati. Pihaknya kemudian mengambil sampel darah dan mengirimnya ke BBVET.
"Petugas dari Dinas Peternakan Kesehatan Hewan sudah menguburkan hewan ternak sapi tersebut dengan prosedur antraks,"tutur dia.
Namun tanpa sepengetahuan dinas Peternakan, warga setempat ternyata menggali lagi kuburan hewan sapi tersebut. Sapi yang telah dikubur tersebut kemudian disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan.
Baca Juga: Beda Data Korban Meninggal Akibat Antraks dengan Kemenkes, Ini Klarifikasi Dinkes Gunungkidul
"Masyarakat di sini menyebutnya dibrandu atau disembelih dan mengonsumsinya,” jelas Wibawanti.
Pihaknya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh warga tersebut. Karena pihaknya terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait dengan larangan mengkonsumsi daging dari sapi yang sakit.
Dia mengungkapkan kasus antraks di Padukuhan Jati ini memang baru pertama karena sebelumnya tidak ada kasus antraks. Sehingga perlu penelurusan dari mana asal hewan yang terpapar oleh antraks tersebut.
"Tetapi antisipasinya memang kita melakukan lokalisir agar hewan ternak dari padukan ini tidak keluar,"kata dia.
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan setelah mengonsumsi, tiga orang meninggal dunia. Namun diagnosa dari RSUP dr. Sardjito hanya satu orang yang meninggal dunia akibat positif antraks.
Baca Juga: Korban Antraks di Gunungkidul Bertambah, Total Sudah Tiga Orang Meninggal
"Dua orang lagi belum ada hasil laboratoriumnya,"tutur dia.
Berita Terkait
-
Bams eks Samsons dan Desiree Tarigan Bungkam Usai Tengok Jenazah Hotma Sitompul
-
Berjasa Besar Tangani Kasus Narkoba Raffi Ahmad, Hotma Sitompul Tak Minta Bayaran
-
Pendidikan Hotma Sitompul: Lulusan UGM, Disertasi Bongkar Ide Soal Aset Koruptor
-
Kronologi Singkat Meninggalnya Hotma Sitompul, Cuci Darah Dua Kali Seminggu
-
Deretan Kasus Besar yang Ditangani Hotma Sitompul
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu