SuaraJogja.id - Lagi, warga Gunungkidul mengalami luka identik dengan antraks. Dua warga tersebut bukan dari endemi antraks Dusun Jati Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu namun dari Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Pemicunya gegara dua warga tersebut menyembelih kambing untuk dikonsumsi. Oleh karenanya, Pemkab Gunungkidul bergerak cepat dengan memeriksa puluhan warga lainnya turut mengkonsumsi daging kambing tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Gunungkidul Sidig Hery Sukoco mengaku akhir pekan lalu, Dinkes Gunungkidul memeriksa sampel darah dua warga Kapanewon Semanu. Kedua warga itu mengalami luka khas antraks pada bagian tangan.
"Setelah itu kami juga mengambil sampel warga di Semuluh Lor,"ujar dia, Rabu (19/7/2023) kepada wartawan.
Dia menambahkan Puluhan orang telah diperiksa dan juga diambil sampel darahnya. Saat ini hasil pemeriksaan belum keluar, apakah kasus di Semuluh Lor antraks atau bukan.
Dia mengungkapkan setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan total ada 22 orang yang menjalani pemeriksaan. Yaitu dua orang yang mengalami luka khas antrak dan 20 orang lain yang ikut mengkonsumsi daging kambing itu.
Kendati demikian, dia menyebut hasil pemeriksaan belum keluar sehingga pihaknya belum bisa menentukan apakah luka tersebut karena antraks. Karena memang untuk hasil tes belum keluar.
"Itu warga yang mengalami luka khas antraks berangsur membaik. Di mana dua warga yang luka pada kulit sudah kering dan kondisinya membaik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti menyebut keduanya sebelumnya menyembelih kambing. Namun kambing yang disembelih warga itu dalam kondisi hidup.
Baca Juga: Mencuat Kasus Antraks hingga Ada yang Meninggal, Pemkab Gunungkidul Belum Akan Tetapkan Status KLB
"Sejauh ini belum ada laporan terkait hewan ternak mati mendadak di Semuluh Lor,"ujar dia, Rabu (19/7/2023) kepada wartawan.
Karena ada dua warga yang mengalami luka khas antraks maka sejumlah langkah dilakukan oleh DPKH. Mereka melakukan sterilisasi kandang dan juga tempat penyembelihan kambing tersebut.
Dia menandaskan karena kasus antraks di Semuluh Lor belum ada maka sebenarnya itu baru dugaan. Hasilnya masih menunggu uji laboratorium dari BBVet untuk memastikan antraks atau bukan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Soal Temuan Obat di Tubuh Diplomat Arya Daru, Keluarga Ungkap Hal Ini
-
Keluarga Besar Arya Daru: Kami Percaya Kebenaran akan Terungkap!
-
Catat! Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Segera Berbayar
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang