SuaraJogja.id - Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris menggelar ART Exhibition untuk pertama kalinya. Bertajuk Antara Kita "Indah", manajemen berkolaborasi dengan empat seniman lokal berbakat, yakni Dwipo Hadi, Bonny Setiawan, Hery Sudiono dan Wisnu Aji Kumara.
Art Exhibition dibuka oleh General Manager Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris, Diah Anggraeni, Kamis (20/7/2023). Acara dihadiri oleh tamu undangan dari para seniman, rekan media hingga tamu hotel.
"Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris berharap pameran seni yang pertama ini dapat menjadi awal yang baik bagi terciptanya hubungan dengan para seniman sehingga dapat turut serta mendukung promosi Kota Yogyakarta di bidang seni dan budaya sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Antara Kita 'Indah'," ungkap Diah Anggraeni.
Filosofi dari tema Antara Kita "Indah" adalah seni memiliki unsur spirit, nilai, dan kebermanfaatan yang menjadi faktor keberlangsungan dari seni dan hidup itu sendiri sehingga terbangun secara alami ekosistem serta interaksi antara pelaku seni, karya seni dan masyarakat.
Baca Juga: Gandeng 10 Seniman, Kotta GO Hotel Yogyakarta Gelar Pameran Seni
Dwipo Hadi menuturkan, "Tentunya dari interaksi ini memunculkan dampak positif sehingga perlu kita kembangkan dan kita jaga untuk dapat kita nikmati bersama sama kebaikannya dan keindahannya."
Selanjutnya, Dwipo Hadi mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan Kimaya Sudirman Yogyakarta yang telah bersedia memberikan wadah bagi para seniman lokal dalam memamerkan karya. Ke depannya, diharapkan ada lebih banyak seniman lain yang bisa berkolaborasi dalam Art Exhibition.
Para seniman yang berparrisipasi dalam Art Exbihibiton kali ini ingin mencoba menginfomasikan secara pribadi ide-ide, cara pandang, visual, dan teknik dari karya ke publik agar masyarakat tahu apa saja yang selama ini mereka dikerjakan.
Setiap seniman pun memiliki cara masing masing dalam urusan teknik, material, dan konsep berkarya. Dwipo Hadi mengusung tema tentang keunikan kehidupan sehari-hari.
Sementara, Bonny Setiawan telah puluhan tahun malang-melintang dalam dunia seni rupa. Dia kerap terlibat beragam pameran dan festival seni rupa anak di berbagai kota di Indonesia maupun luar negeri. Hal paling menarik dalam karya-karya Bonny adalah pertemuan antara parodi sebagai bentuk kritik sosial-politik dengan pendekatan figur-figur deformasi karikatur dan ikonik.
Baca Juga: Bertemu dengan Para Hantu Lucu di Pameran Ghostival 2023
Hery Sudiono pun mempunyai pemikirannya sendiri dalam menciptakan karya seni.
"Secara umum, tidak ada 'isme' tertentu yang hendak diangkat dalam karya saya. Ini lebih merupakan kegiatan mengumpulkan kolase yang tersebar dari pemikiran yang tidak terorganisir. Dari pengalaman pribadi hingga masalah dunia, perjuangan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga bayang para dewa dari mitos tua yang diwariskan, drama perkotaan hingga iklim global," ujarnya.
Wisnu Aji Kumara mulai aktif berkesenian di Yogyakarta sejak 2009. Mulanya, dia banyak menggarap karya dua dimensional berupa lukisan. Namun seiring perjalanan dan kebutuhan eksploratif seninya, dia mulai menggarap karya tiga dimensional berupa karya-karya instalasi.
Tema yang sering diangkat dalam karya Wisnu Aji Kumara lebih banyak berdekatan dengan tema tradisi lokal masyarakat di mana ia berasal. Namun, acap kali pula menggarap tema-tema lainnya, seperti masyarakat urban serta respons atas keadaan sosial politik serta isu-isu global masa kini. Bentuk yang lebih banyak menggunakan simbolik merupakan ciri khas dari karya-karyanya.
"Setelah pembukaan oleh general manager dan perwakilan seniman, para seniman juga memberikan karya untuk Kimaya Sudirman Yogyakarta yang secara simbolik menjadi penanda dibukanya pameran seni dengan lebih dari 30 karya ini," jelas Stevy Yola, Marketing Communications Manager Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris.
Seluruh karya seni dapat dinikmati oleh masyarakat umum mulai Jumat (21/7/2023). Karya dipajang mulai dari Jasmine dan Lily Lounge hingga area outdoor Coconut Club Restaurant.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?