SuaraJogja.id - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki memprotes Kementerian Perdagangan (kemendag). Sebab hingga saat ini Menteri Perdagangan belum juga merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 50 tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
Revisi permendag tersebut sangat dibutuhkan UMKM yang terimbas project S TikTok. Apalagi project tersebut jelas-jelas merugikan UMKM karena memudahkan barang impor masuk ke Indonesia secara bebas tanpa filter apapun.
"Ini perlu diantisipasi segera karena ini ancaman bagi pelaku UMKM," ujar Teten usai acara National Cooperative Summit 2023 di Yogyakarta, Sabtu (22/07/2023).
Menurut Teten, pembahasan revisi Permendag Nomor 20 Tahun 2020 sebenarnya suda disampaikan pada era Mendag Muhammad Lutfi. Namun pembahasan Permendag yang hampir selesai itu di era Mendag Zulkifli Hasan.
"[Revisi] Ini sebenarnya sudah dibahas sejak jaman mendag pak lutfi, sudah hampir selesai, tinggal harmonisasi. Nah begitu ganti pak zulhas berhenti lagi," tandasnya
Teten menambahkan, ada beberapa poin revisi dalam permendag tersebut yang perlu diperhatikan. Yang pertama, barang impor dari luar negeri harusnya melalui pengurusan perizinan dan standarisasi di Indonesia, termasuk impor melalui e-commerce.
Kebijakan tersebut bukan karena Indonesia menolak impor. Namun UMKM lokal selama in juga diwajibkan mengikuti prosedur yang sama.
"Jadi misalnya impor dari luar negeri kesini lewat e-commerce tanpa mereka ngurus izin edar, izin sertifikasi halal, dan standarisasi segala macam. Sedangkan UMKM di sini harus ngurus ijin edar, sertifikasi halal, SNI segala macam. Nggak bisa kompetitif to," paparnya.
Platform e-commerce seperti TikTok shop, lanjut Teten mestinya hanya boleh menjadi lapak saja. Pihak e-commerce mestinya tidak boleh menjual produk mereka di platform mereka sendiri.
Sebab bila mereka jual produknya sendiri maka algoritmanya akan mengarahkan ke produk mereka. Hal ini akan membuat UMKM lokal tidak bisa bersaing.
"Mau UMKM on boarding di situ, merchant kita online di e-commerce nggak mungkin bisa bersaing," tandasnya.
Padahal, lanjut Teten, Presiden Jokowi sudah mengarahkan soal pembatasan barang impor ke Indonesia. Khususnya produk-produk yang bisa diproduksi sendiri di Indonesia.
"Saya juga ingin batasi yang masuk ke market kita itu, seperti arahan Presiden, kalau produk yang Indonesia sudah bisa bikin nggak usah kita impor. Kalau kita terus-terusan jadi bangsa bodoh karena kita nggak mau ngatur wilayah kita, kiamat kita," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok