SuaraJogja.id - Pemerintah masih terus menangani persoalan kelaparan dan krisis pangan di Papua Tengah. Sejumlah upaya jangka pendek, menengah hingga panjang masih dimaksimalkan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkap sudah mempersiapkan strategi khusus untuk mencegah bencana itu tak terulang kembali. Salah satunya dengan mencari varietas umbi yang dapat bertahan dengan kondisi iklim ekstrem di sana.
"Supaya tidak terulang nanti untuk jangka panjang kita akan mengkaji tentang varietas umbi-umbian yang cocok untuk wilayah itu. Terutama yang tahan ketika ada kabut es," kata Muhadjir dikutip Sabtu (12/8/2023).
Pasalnya, dikatakan Muhadjir, bahwa salah satu penyebab bencana kelaparan dan krisis pangan di Papua Tengah itu adalah cuaca ekstrem. Sehingga membuat stok pangan yang ada cepat membusuk.
"Jadi yang sangat mematikan dan membikin busuk tanaman umbi-umbian yang sebagai makanan pokok mereka itu kabut es," tuturnya.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mencari varietas umbi yang cocok untuk ditanam di daerah Papua Tengah.
"Ya nanti kita cari. Saya mendapatkan informasi dari IPB ada tanaman tertentu yang sekarang sudah digunakan di pegunungan Dieng," ucapnya.
"Kita lihat apakah suasana iklimnya, kemudian juga dinginnya sama enggak dengan pegunungan Dieng. Karena kayak di Agandugume itu ketinggiannya 9000 kaki itu berarti sekitar 4 ribu di atas permukaan laut," sambungnya.
Menemukan varietas tanaman yang cocok untuk bahan pangan warga itu dinilai krusial. Pasalnya distribusi logistik juga masih menjadi persoalan.
Baca Juga: Menko Muhadjir Sindir Pejabat yang Tutupi Kelaparan di Papua
"Kemudian udara tipis dan kemudian tidak semua pilot berani (landing) meskipun sudah punya brivet untuk landing di tempat itu. Kalau didata tidak sampai lima orang. Sehingga itu yang membikin sulit kita untuk mendrop bahan makanan di Agandugume itu," jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Update Penanganan Papua Tengah, Menko PMK Ungkap Kondisi Ketersediaan Pangan hingga Perpanjangan Runway Bandara
-
Mentan SYL Minta Jajarannya Bantu Warga Puncak Papua yang Hadapi Krisis Kesehatan Akibat Cuaca Ekstrem
-
Muara Sungai Opak Tersumbat Pasir, Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Banjir
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Riau Dimulai Hari Ini hingga 19 Agustus 2025
-
Senyum Guru Patrick Kluivert Lihat Daftar Pemain Timnas Indonesia vs China dan Jepang
-
5 Rekomendasi HP Infinix Harga Sejutaan Terbaik 2025, Layar Besar Performa Gahar
-
Erick Thohir Semringah Lihat Daftar Pemain Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang
-
Kuota 11 Pemain Asing Liga 1: Klub Berprestasi atau Malah Babak-belur?
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi