SuaraJogja.id - Djoko Pekik dikenal sebagai maestro lukis Indonesia. Meski mengalami sakit dan harus duduk di kursi roda, seniman ini masih produktif dalam melukis.
"Awal tahun lalu masih sempat melukis beberapa lukisan, tiga atau empat lukisan," ujar putera sulung Djoko Pekik, Gogor Bangsa di rumah duka Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (12/8/2023) sore.
Ayahnya tersebut, menurut Gogor memang sangat mencintai profesinya sebagai pelukis. Tak hanya ikut berpameran bersama pelukis-pelukis lain, seniman lintas jaman itu bahkan sempat menggelar beberapa kali pameran tunggal.
Terakhir pada Maret 2022 lalu, Djoko Pekik menggelar pameran tunggal di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Merespon pandemi COVID-19, Pekik memilih tajuk "Pameran Gelombang Masker".
Baca Juga: Maestro Djoko Pekik Meninggal Dunia, Pihak RS Panti Rapih: Terjadi Penurunan Kesadaran
Pameran itu mengulang kegiatan serupa 25 tahun sebelumnya. Djoko Pekik menggelar pameran hanya dalam waktu sehari pada 16 Agustus 1998 bertajuk "Berburu Celeng" di BBY.
"Saat itu [1998] kan situasi tujuh belasan [reformasi]. Ayah saya hanya punya waktu satu hari untuk berpameran di bentara. Ayah saya mungkin ada sekitar tujuh kali menggelar pameran tunggal, selebihnya bersama seniman lainnya," ujarnya.
Sepengetahuan Gogor, Djoko Pekik sempat membuat lukisan gambar dirinya pada tahun lalu. Lukisan tersebut sudah terjual.
"Lukisan gambar dirinya sudah dibeli kolektor," jelasnya.
Gogor mengaku tidak mendapatkan pesan khusus sebelum Djoko Pekik meninggal. Ayahnya juga tidak memiliki rencana pameran dalam waktu dekat.
"Tidak ada pesan khusus, hanya saja bapak memang suka sekali lewat Malioboro. Karenanya tadi saat [jenazah] dibawa ke rumah, lewat Malioboro dan rumah yang di kota," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
-
Ngabuburit Produktif? Ini 3 Cara Gen Z Ngabuburit sambil Upgrade Skill
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Ulasan Buku Bad Habits, Kebiasaan Buruk Gen Z yang sering Dinormalisasi
-
Tongkrongan Produktif ala Gen Z, Bukan Sekadar Nongkrong Biasa
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital