SuaraJogja.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023. Sejumlah tema penting akan dibahas dalam pertemuan antar negara tersebut.
Direktur Pusat Studi ASEAN Universitas Gadjah Mada (UGM) Dafri Agussalim menyebut momentum ini perlu dimanfaatkan untuk memperkuat soliditas antar negara ASEAN. Terutama untuk membahas persoalan sengketa perairan di Laut China Selatan.
"Jadi yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana kembali memperkuat kohesivitas, solidaritas, dan soliditas kalangan negara-negara ASEAN menyangkut isu-isu strategis Laut China Selatan," kata Dafri, Senin (4/9/2023).
Menurut Dafri, saat ini sengketa Laut China Selatan masih belum terselesaikan. Hal itu disebabkan belum adanya titik temu baik dari kesamaan pandangan dan komitmen di internal ASEAN.
Baca Juga: Jadi Transportasi Delegasi KTT ASEAN, MRT Jakarta Dibuka Umum?
Kondisi tersebut yang menyebabkan negosiasi perundingan pedoman tata perilaku (code of conduct/CoC) di Laut China Selatan masih berlarut hingga sekarang. Ia menyebut masih ada perbedaan negara-negara ASEAN dalam memandang isu itu.
"Ada yang sama karena mereka langsung terlibat tapi beberapa negara tidak terlalu peduli dengan itu misalnya Myanmar, Laos, Kamboja, dan lainnya. Ini yang mempersulit penyelesaian konflik Laut China Selatan," terangnya.
Dipaparkan Dafri, perairan Laut China Selatan sendiri merupakan kawasan strategis. Jika kemudian terjadi insiden di kawasan tersebut dampaknya pun akan sangat luas.
Melihat dari sisi ekonomi, kawasan itu merupakan jalur lintas penyaluran energi yang mencapai 40 persen dari total konsumsi dunia. Belum lagi ditambah dengan jalur perdagangan penting yang berasal dari Asia Timur, Jepang, Korea, Taiwan, sebagian negara Asia Selatan, termasuk Asia Tenggara.
"Kalau itu dikuasai China bahaya sekali. Belum kalau bicara sumber daya alam (SDA) yang ada. Itu sangat strategis. Nah dalam konteks itu mestinya itu bisa jadi fokus bersama," tegasnya.
Baca Juga: Ingat, TMII Tutup Pada 5-6 September Saat KTT ASEAN
Ia berharap ada kesepakatan atas isu besar ini. Sebagai komitmen bersama demi menjaga keamanan kawasan perairan tersebut.
Berita Terkait
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Ramai Soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Merasa Janggal : Ijazah Keluar Duluan Baru Skripsi?
-
Hasan Nasbi Beri Saran Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak, Dosen UGM: Pejabat Begini Menyedihkan
-
UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Gegara Times New Roman, Publik Makin Curiga
-
Isu Ijazah Jokowi Palsu: UGM Jelaskan Pemakaian Font Times New Roman di Tahun 1985
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik