Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 September 2023 | 16:57 WIB
pelaku payudara yang viral diamankan warga di wilayah Sleman hanya bisa tertunduk lesu saat dihadirkan di Polsek Gamping, Selasa (5/9/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Pelaku begal payudara di wilayah Jalan Godean, Gamping, Sleman ditangkap polisi. Pria bernama TS alias Taufik (20) warga Rongkop, Gunungkidul itu kini telah ditahan di Mapolsek Gamping untuk proses pemeriksaan labih lanjut.

Berdasarkan pengakuan pelaku TS, ia nekat melakukan aksi tak senonoh tersebut akibat sedih. Pasalnya ia baru saja diputus oleh sang kekasihnya.

"(Motif) karena saya diputus cewek, (diputus) tanggal 1 September," kata TS kepada wartawan sambil sesenggukan saat dihadirkan di Mapolsek Gamping, Selasa (5/9/2023).

TS mengaku bahwa ia dan korban tidak saling mengenal. 

Baca Juga: Viral Begal Payudara Ditangkap di Sleman, Polisi Segera Tes Psikologi Terduga Pelaku

"Belum tahu. (Setelah dipeluk) korban takut," ucapnya lirih.

Sementara itu, Kapolsek Gamping Kompol Surahman menambahkan bahwa memang korban telah beberapa kali melakukan aksinya. Korbannya pun dipilih secara acak.

"Ya waktu kita dalami dan kita lakukan introgasi yang bersangkutan katanya diputus cewek. Motif ya memeras payudara korban seketika saat melihat," ujar Surahman. 

Berdasarkan pemeriksaan, kata Surahman, pelaku melakukan aksinya dalam kondisi sadar. Saat ini polisi masih akan melakukan pemeriksaan psikologi kepada yang bersangkutan. 

"Kita belum bisa mengatakan stres tapi kita akan melakukan tes psikologi kepada pelaku," tuturnya.

Baca Juga: Beraksi di Gang Sempit, Pelaku Begal Payudara di Pancoran Mas Tertangkap

Diungkapkan Surahman, untuk TKP di wilayah Gamping saja sudah ada dua korban. Namun baru satu korban kemarin yang melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Sementara untuk beberapa wilayah lain masih terus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini berdasarkan pengakuan dari pelaku sendiri. 

"Total di Gamping dua (korban) tempat lain mungkin ada beberapa. Ya ini pengakuan yang bersangkutan (pelaku) berarti kan sudah sering," tuturnya. 

Surahman mengaku tak tahu secara pasti sejak kapan pelaku melakukan aksinya. Namun dari pengakuan pelaku, yang bersangkutan beraksi sejak bekerja di Jogja kurang lebih tujuh bulan lalu.

Load More