SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 1-7 September 2023.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 154 kali ke arah selatan dan barat," kata Agus, dalam keterangannya, Minggu (10/9/2023).
Luncuran itu meliputi 5 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter, 146 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter dan 3 kali ke hulu Kali Senowo sejauh 1.500 meter. Suara guguran terdengar 21 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang
Agus menuturkan berdasarkan dan analisis foto thermal area puncak tanggal 4 September 2023, pada kubah barat daya teramati titik panas tertinggi mencapai 428 derajat celcius.
Titik A merupakan sumber guguran ke arah Kali Boyong dan titik B sumber guguran ke arah Kali Bebeng. Pada kubah tengah terdapat titik panas di tepi timur kubah mencapai 195 derajat celcius.
"Sebaran area panas sedikit meluas di kubah barat daya (hulu Kali Boyong) dan secara keseluruhan tidak terdapat titik ekstrusi magma baru," tuturnya.
Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.
Baca Juga: 10 Potret Rumah Artis di Jogja, Ada yang Hadap Sawah dan Gunung Merapi
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa fase banyak yang mencapai 2.253 kali. Disusul gempa guguran 878 kali dan gempa vulkanik dangkal 96 kali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu," ucapnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 1,6 cm per hari.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik