SuaraJogja.id - Mantan pelatih PSS Sleman sekaligus eks gelandang Timnas Indonesia, Seto Nurdiyantoro akhirnya meluncurkan sebuah buku perdana.
Setebal 142 halaman, buku berjudul 'Super Seto' dengan Sub Tema 'Karena SETO tak bisa dipisahkan dari SEPAKBOLA' bak gado-gado perjalanan karir pria berusia 49 tahun tersebut.
Buku yang sudah dirilis 8 September silam kembali dikupas dalam acara Mabuk atau Malam Buku di Warung Sastra, Karangwaru, Yogyakarta, Jumat (15/9/2023) malam.
Dipandu Addin Hanifa dari Football Fandom, diskusi buku itu menghadirkan Seto Nurdiyantoro dan mantan rekannya di PSIM Yogyakarta, FX Harminanto.
Baca Juga: Marian Mihail Enggan Remehkan Klub Lain, Sebut Borneo FC Lawan Tangguh untuk PSS Sleman
"Buku ini kami tulis sekaligus menceritakan mimpi saat masih anak-anak jadi pemain sepak bola profesional," ungkap Seto.
Uniknya, buku itu juga secara tidak langsung menasbihkan sosok Seto Nurdiyantoro sebagai mastro sepak bola di Tanah Mataram.
Karirnya memang berkutat di klub-klub DI Yogyakarta maupun Kota Solo. Pria kelahiran 14 April 1974 itu memulai karir di PSK Kalasan.
Kemudian malang-melintang di PSS Sleman, PSIM Yogyakarta, Pelita Solo, Persiba Bantul dan mengakhiri karir sepak bola bersama PSIM Yogyakarta.
"Yang menarik saya mengawali karir pemain profesional dan mengakhiri karir di PSIM. Lalu mengawali karir kepelatihan juga di PSIM," ujar dia.
Baca Juga: PSS Sleman Mulai Latihan Taktik dan Strategi Jelang Hadapi Borneo FC
Sementara FX Harminanto juga memberikan sedikit cerita di buku itu dimana adanya momen ritual tengah malam pemain PSIM Yogyakarta berkumpul di Stadion Mandala Krida, jelang melawan PKT Bontang di kompetisi Divisi Utama musim 2007.
Harmin, sapaan akrabnya, menceritakan tengah malam sebelum pertandingan, kamar seluruh pemain diketuk sederet pemain senior termasuk Seto Nurdiyantoro.
"Jadi malam-malam kita diminta ke tengah lapangan Stadion Mandala Krida. Kami diajak bicara dari hati ke hati karena sebelum melawan PKT Bontang, PSIM selalu kalah dan kondisinya semakin gawat," tuturnya.
Selain hal sepak bola, buku itu juga menceritakan kisah asmara Seto Nurdiyantoro dengan Anita Kurniawati yang kini menjadi istrinya.
Seperti diketahui, Anita merupakan putri manajer PSS Sleman era 2000-an, Subardi.
"Saya memang sudah dekat dengan Nita saat masih main di Pelita Solo, sebelum gabung PSS. Mungkin karena dulu saya pemain bintang ya, jadi yang ingin dekat banyak. Termasuk saya dicomblangkan dengan Nita" kata Seto.
Seto Nurdiyantoro memastikan buku Super Seto bukan karyanya yang terakhir. Dirinya bertekad terus menulis cerita-cerita tentang sepak bola yang tertuang dalam buku edisi selanjutnya.
Berita Terkait
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Pecah Telur di Kandang Persis Solo, Danilo Alves Berharap Terbukanya Pesta Gol
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Menangi Derby Jateng, Persis Solo Semakin Merana
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya