SuaraJogja.id - Pemain muda Borneo FC, Hugo Samir, menjadi salah satu nama yang diperbincangkan seusai Timnas Indonesia U-24 sukses mengamankan pertandingan perdana di Asian Games 2022.
Pasalnya, Hugo Samir turut menyumbang satu gol ketika Timnas Indonesia U-24 berhasil menggulung Kirgistan U-23 pada pertandingan pertama Grup F Asian Games 2022 dengan skor 2-0.
Dalam yang berlangsung di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, China, Selasa (19/9/2023) malam hari WIB, satu gol lainnya dicetak oleh Ramai Rumakiek, tepatnya pada menit ke-58.
Hugo Samir memang tak bermain penuh pada pertandingan ini. Namun, dia berhasil menjawab kepercayaan Indra Sjafri saat mendapat kesempatan untuk mencatatkan debutnya bersama Timnas Indonesia U-24.
Baca Juga: Profil Hangzhou, Kota Kuno yang jadi Tuan Rumah Asian Games 2022
Berikut tiga alasan yang membuat Hugo Samir layak menjadi pemain kunci Timnas Indonesia U-24 di Asian Games 2022.
1. Sudah Punya Pengalaman Internasional
Meskipun usianya masih muda, Hugo Samir menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia U-24 di Asian Games 2022 ini yang sudah memiliki pengalaman bertanding di level internasional.
Pasalnya, Hugo Samir sempat menjadi pemain andalan Shin Tae-yong ketika mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 menjelang Piala Dunia U-20 2023.
Hugo jadi salah satu pemain termuda di skuad tersebut. Pengalamannya itulah yang membuat Hugo bisa jadi andalan Timnas U-24 di ajang ini.
Baca Juga: Usai Puji Timnas Indonesia U-24, Media Vietnam 'Serang' Thailand Karena Hal Ini
2. Punya Kecepatan dan Keberanian
Gol yang dicetak oleh Hugo Samir ke gawang Kirgistan U-24 memang membuktikan bahwa pemain berusia 18 tahun ini punya keberanian untuk berduel dengan pemain lawan.
Buktinya, dia bisa memaksa bek lawan untuk melakukan blunder, sehingga bolanya sukses direbut. Kecepatan Hugo juga punya peran penting di balik terciptanya gol tersebut.
Dia sukses berlari kencang untuk menyambar bola sebelum diamankan oleh penjaga gawang Kirgistan.
3. Bisa Jadi Pemecah Kebuntuan
SIngkatnya menit bermain yang diberikan oleh Indra Sjafri ternyata tak menjadi kendala bagi Hugo Samir untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Dia memang baru bermain pada menit ke-82 saat menggantikan Egy Maulana Vikri. Praktis, Hugo hanya mendapat kesempatan tampil selama kurang lebih sepuluh menit saja.
Namun, ketika dia mendapat peluang, anak kandung Jacksen F Thiago ini sukses memaksimalkannya dengan baik.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Dulu Gemar Pukul Pemain, Hugo Samir Kini Kalem Gara-gara Peringatan Keras Sosok Ini
-
BRI Liga 1: Persik Kediri Datangkan Mantan Pemain Timnas Indonesia U-20, Hugo Samir
-
Semifinal Piala Asia U-23: Timnas Indonesia Alami Deja Vu Asian Games 2022
-
Kaleidoskop Sepak Bola: 3 Hal yang Bikin Timnas Indonesia Heboh di Tahun 2023
-
Kaleidoskop 2023, Suka Duka Timnas Indonesia: STY Nihil Trofi, Bima Sakti Gagal, Indra Sjafri Berjaya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan