SuaraJogja.id - Ambarrukmo Group mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Ampta Yogyakarta dalam mendukung pengembangan konsep pariwisata berbasis agrowisata dan agridaya di tiga kalurahan di Yogyakarta.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen Ambarrukmo Group untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan masyarakat di Yogyakarta. Kemitraan ini memiliki tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kalurahan Tamanmartani (Sleman), Kalurahan Bangunkerto (Sleman), dan Kalurahan Pacarejo (Gunung Kidul) melalui optimalisasi potensi hasil produksi yang ada di tiga wilayah tersebut.
Langkah ini sejalan dengan visi misi Gubernur-Wakil Gubernur DIY 2022-2027 yang bertujuan untuk mewujudkan "Pancamulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi."
Penandatanganan kerja sama resmi dilakukan dua kali. Pertama, berlangsung di Auditorium UAJY Kampus 3, Sleman, Senin (19/6/2023). Agenda tersebut dihadiri oleh Rektor UAJY, Dr. G. Sri Nurhartanto, Ketua STP Ampta Yogyakarta, Prihatno, MM, Managing Director Ambarrukmo Group, Haris Susanto, serta Ketua Project Program Agridaya, Desideria Cempaka Wijaya Murti.
Baca Juga: Rekomendasi Bioskop XXI di Yogyakarta, Info Lengkap Lokasi Hingga Harga Tiket di Sini
Penandatanganan kerja sama yang kedua dilakukan di PORTA by Ambarrukmo pada Jumat (22/9/2023). Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kalurahan Tamanmartani, Bangunkerto, dan Pacarejo.
Haris Susanto menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di sektor hospitality, Ambarrukmo Group menganggap pentingnya kajian akademis dalam mendukung setiap langkah usaha yang diambil.
"Kami hanya menjadi titik awal, seperti yang kami sampaikan dalam diskusi bersama UAJY dan Ampta, kami inginkan adanya kerjasama ini sebagai kajian akademis awal untuk menjadi basis yang lebih solid dengan langkah yang lebih baik," ungkapnya.
Ambarrukmo Group memiliki visi untuk 3-5 tahun ke depan sebagai program pendampingan dan pengembangan di area-area yang terlibat, serta potensi agrowisata dan agrobisnis yang akan muncul di wilayah tersebut.
Dengan melibatkan mahasiswa dan dosen UAJY, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, program ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan pengembangan potensi wilayah.
Baca Juga: 21 Cabang Indomaret 24 Jam Terdekat Yogyakarta, Lengkap dengan Nomor Telepon
Kemitraan ini adalah contoh nyata bagaimana dunia usaha, pendidikan, dan pemerintah daerah dapat bersinergi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya inisiatif ini, Ambarrukmo Group bersama UAJY dan STP Ampta berkomitmen untuk merancang masa depan yang lebih cerah bagi kalurahan-kalurahan di Yogyakarta.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi