Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 24 September 2023 | 12:30 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat. [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nym]

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 15-21 September 2023.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 148 kali ke arah selatan hingga barat," kata Agus, dalam keterangannya, Minggu (24/9/2023).

Luncuran itu meliputi 2 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.300 meter, 145 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.400 meter. Suara guguran terdengar 31 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Baca Juga: Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 244 Guguran Lava Sepekan Terakhir

Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.

BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa fase banyak yang mencapai 2.616 kali. Disusul gempa guguran 983 kali, gempa vulkanik dangkal 12 kali, 10 kali gempa Frekuensi Rendah dan 5 kali gempa Tektonik.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu. Terutama gempa MP (fase banyak) yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," ucapnya.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,4 cm per hari.

Baca Juga: Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 254 Kali Lava Sepekan Terakhir

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.

Load More